Di Daerah Ini, Elpiji 12 Kg Dijual Rp 188.000 Per Tabung

Sabtu, 04 April 2015 – 00:53 WIB

jpnn.com - KARIMUN - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menaikkan harga gal elpiji 12 kg sebanyak Rp 8.000 per tabung. Dengan kebijakan ini, harga jual ke pelanggan menjadi Rp142.000. Tetapi tunggu dulu. Itu berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Di Pulau Karimun harga gal elpliji lebih mahal lagi, yakni Rp188.000 pasca kenaikan sampai ke konsumen. Hanya saja, meski harga gas epliji terus naik, kondisi tabung gas sudah banyak yang berkarat.

BACA JUGA: 22 Situs Diblokir, BNPT Dicap Tak Punya Kajian Matang

"Semakin mahal saja harga gas elpiji 12 kg. Seharusnya, kenaikan harga gas ini diikuti dengan perbaikan tabungnya.  Masak harga sudah mahal, tabung gasnya berkarat. Padahal, ketika awal menggunakan gas elpiji tabung 12 kg kondisinya bagus, setelah diisi ulang, diganti dengan yang sudah berkarat. Saya khawatir kondisi tabung ini dapat membahayakan,' ujar salah seorang pelanggan, Rahman kepada Batam Pos (Grup JPNN), Jumat (3/4).

PT Central Jaya selaku distributor gal epiji di Tanjungbalai Karimun, Budiyani secara terpisah membenarkan bahwa kenaikan harga gas elpiji 12 kg bukan disebabkan kenaikan yang dilakukan oleh distributor, melainkan karena pemerintah yang menaikkan.

BACA JUGA: Hhmm.. Ratusan Panti Pijat Tak Berizin jadi Tempat Prostitusi

"Jika sebelumnya harga gas elpiji tabung 12 kg Rp180 ribu diantar sampai ditempat yang ada di wilayah Tanjungbalai, tapi dengan adanya kenaikan maka menjadi Rp188 ribu," paparnya.

Sementara itu, kata Budiyandi, tentang kondisi tabung gas elpiji 12 kg yang sudah banyak berkarat bukan persoalan baru, melainkan sudah lama. Artinya, dia selaku distributor sudah meminta kepada Pertamina agar tabung-tabung yang sudah berkarat diganti atau diremajakan. Hal ini menyangkut masalah keamanan dari pelanggan gas epliji sebagai pengguna. 
Hanya saja, di Pertamina Tanjunguban belum tersedia bengkel untuk peremajaan atau perbaikan tabung. "Kalau bicara kondisi tabung yang sudah berkarat sudah berbuih atau berulang-ulang kita sampaikan ke Pertamina, namun belum ada respon. Bahkan, kita sudah minta dinas terkait di Kabupaten Karimun untuk menyurati Pertamina tentang kondisi tabung yang banyak berkarat. Padahal, di daerah lain, seperti batam kondisi tabung sudah bagus dan tidak ada yang berkarat," paparnya.

BACA JUGA: Densus Baku Tembak di Sulteng, Satu Tewas

Budiyani mengatakan pengisian gas elpiji, baik untuk tabung 12 kg atau 50 kg bukan dilakukan di tempatnya. Melainkan, tabung yang kosong dibawa ke Pertamina Tanjunguban. Misalnya, ketika dari pihaknya membawa tabung gas yang bagus dan kosong ke Tanjunguban, maka tidak berartti tabung gas yang sama kembali lagi ke distributor. Melainkan, dengan sendirinya diganti dengan tabung yang lain yang sudah ada. (san)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis, Tangan Pekerja Ini Gosong Tersengat Listrik Saat Betulin Atap Bocor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler