Di Daerah Ini Setiap Bulan Ada Warga yang Tertular HIV

Rabu, 23 Oktober 2019 – 05:00 WIB
HIV AIDS. Foto: Health

jpnn.com, BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat, setiap bulannya dari sejak awal tahun 2019 ada lebih dari lima orang tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV), yang menyebabkan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Angka penderitanya pun di Kabupaten Bogor masih tetap tinggi. Bahkan hingga akhir September kemarin, Dinkes mencatat ada 138 orang yang terjangkit virus tersebut. 97 orang di antaranya adalah kaum pria, sisanya wanita.

BACA JUGA: 92 Orang Kena HIV AIDS, 16 di Antaranya Adalah Gay

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif menjelaskan, kaum pria memang masih menjadi penyumbang terbesar angka penderita HIV/Aids.

Ia merinci, di setiap bulannya, lebih dari lima orang warga kabupaten menderita HIV/AIDS. Seperti pada bulan Maret dan Juni lalu, ada 45 orang yang positif terjangkit HIV/AIDS. Dua bulan tersebut terbesar di banding bulan lainnya di tahun ini.

BACA JUGA: Ada ASN di Cianjur Terjangkit HIV/AIDS

“Laki–laki yang banyak, karena berhubungan di luar pernikahan atau heteroseksual. Dan kasus LGBT (lesbi, gay, biseksual, transgender) juga salah satu pencetusnya,” kata Dedi pada Radar Bogor, kemarin.

Sementara hingga hari ini, Dedi melihat Kecamatan Cibinong dan Ciomas masih menjadi wilayah yang paling sering dijumpai kasus HIV/AIDS. Rata-rata kedua wilayah tersebut terjadi lebih dari 50 kasus HIV/AIDS per tahunnya.

Semua jumlah yang disebutkan tadi, Dedi menegaskan bahwa mereka semua adalah yang sudah dinyatakan positif HIV/AIDS. “Oktober ini belum ada (jumlahnya). Kemungkinan bertambah sampai akhir tahun,” tegasnya.

Dedi memaparkan, Indonesia masih berada di urutan kelima sebagai negata berisiko HIV/AIDS. Terlebih, Provinsi Jawa Barat masuk dalam lima provinsi dengan jumlah masyarakat terinfeksi HIV terbanyak di Indonesia.

Dedi mengaku saat ini Dinkes terus berupaya mengurangi jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bogor. Terutama upaya antisipasi, sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS di sekolah-sekolah dan memberikan pendampingan relawan ke ODHA (orang dengan HIV positif).

Para tenaga kesehatan se-Kabupaten Bogor juga sudah diamanatkan untuk menindaklanjuti kasus HIV/AIDS tersebut. Terutama untuk bersinergi dan meningkatkan kualitas dalam menangani pasien penderita HIV, AIDS, Hepatitis B, hingga penderita TBC .

“Dibutuhkan sinergi dan komitmen dengan seluruh insan kesehatan Kabupaten Bogor, masyarakat, dan stakeholder di semua lini. Fokus, serius dalam melaksanakan triple eliminasi penyakit tersebut,” kata Dedi. (dka/c)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler