Di Davos, Menko Airlangga Beberkan Langkah Konkret Pemerintah Mengembangkan SDM

Rabu, 22 Januari 2020 – 20:50 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Davos. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, DAVOS - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss. Airlangga ditunujuk sebagai panelis, kontributror dan menyampaikan remarks pada sejumlah sesi diskusi panel dalam rangkaian acara tahunan tersebut.

Dalam sesi diskusi mengenai "Future of Education: A New Agenda for Action", Airlangga menyampaikan lima prioritas pemerintah Indonesia pada periode kedua Pemerintahan Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto: Dua RUU Terkait Omnibus Law Masuk Parlemen Januari 2020

Kelima program itu adalah pengembangan sumber daya manusia, secara spesifik reformasi sistem pendidikan; pembangunan infrastruktur; penyederhanaan regulasi; penyederhanaan birokrasi; dan transformasi ekonomi.

Selanjutnya, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam human capital development adalah upgrading the skills of the teachers.

BACA JUGA: Airlangga Klaim Buruh Dukung RUU Omnibus Law Ketenagakerjaan

Untuk itu, pemerintah RI tengah melakukan pelatihan untuk sekitar 2 juta tenaga pengajar per tahun. Dalam konteks tersebut, Menko Airlangga mengundang dua perusahaan yang telah memiliki program human capital development yang cukup baik, yakni Lego dan Infosys, untuk melakukan investasi di Indonesia, terutama dalam pendirian skills training institutions.

Sebagai langkah konkret dalam menciptakan kolaborasi antara industri dan pemerintah, Pemerintah RI pada pertengahan tahun 2019 telah meluncurkan insentif Super Tax Deduction, melalui pengurangan penghasilan bruto 200-300% dari jumlah biaya yang dikeluarkan industri untuk kegiatan pengembangan vokasi dan pelatihan sertaresearch and development di Indonesia.

BACA JUGA: Airlangga Optimistis Omnibus Law Solusi Atasi Hambatan Utama Investasi

"Penguatan kerja sama antara pemerintah dan industridiharapkan dapat meningkatkan sistem pendidikan vokasi dan training serta mendorong research and developmentdi Indonesia," ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menjadi panelis dalam acara Grab Private Lunch yang mengambil tema “Technology as a Force for Good”. Dihadiri pendiri Grab, Anthony Tan, Airlangga menekankan beberapa rencana Pemerintah RI untuk menciptakan ibu kota negara baru yang ramah lingkungan dan tech-friendly, seperti integrasi electric vehicle (EV) dan automatic vehicle (AV) sebagai alat transportasi utama.

Airlangga juga menekankan bahwa teknologi bermanfaat sebagai alat untuk leapfrogging guna mengimplementasikan Industry 4.0. Namun demikian, tantangan utama yang timbul adalah mengenai perlindungan informasi dan data.

Untuk itu, pemerintah bertekad untuk menjamin keamanan data masyarakat, salah satunya dengan menempatkan pusat pengelolaan data di Indonesia.

Selain menjadi pembicara dalam sejumlah diskusi panel, Airlangga juga mengadakan pertemuan bilateraluntuk membahas peluang kerja sama ekonomi.

Pertemuan bilateral yang diadakan Menko Airlangga di antaranya dengan Traveloka, Hyundai Motor, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, dan General Electric Global Growth Organization.

Pada kesempatan yang sama, bersama dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir dalam WEF Davos 2020, Menko Airlangga melakukan pertemuan dengan Prof. Klaus Schwab, Founder and Executive Chairman WEF untuk membahas dukungan yang dapat diberikan WEF kepada Indonesia dan rencana pelaksanaan WEF on ASEAN yang akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan Juni 2020.

Pada gelaran WEF Davos 2020, Pemerintah Indonesia juga membuka Indonesia Pavilion yang bertujuan untuk memperkuat country branding Indonesia serta mempromosikan peluang pada sektor-sektor unggulan dan prioritas nasional. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler