jpnn.com - JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim meninjau satuan pendidikan terdampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sekolah yang ditinjau, antara lain, TK PGRI Cugenang, SDN Cugenang, dan SMAN 2 Cianjur.
BACA JUGA: Gempa Cianjur: Ajka Maulana Malik Selamat setelah 3 Hari Terjebak di Reruntuhan, Ibunya
Nadiem menyampaikan bahwa prioritas utama kementerian adalah memastikan keselamatan para warga pendidikan dan berupaya semaksimal mungkin agar proses pembelajaran bisa tetap berlangsung.
Mewakili Kemendikbudristek, Nadiem menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang dialami masyarakat Cianjur.
BACA JUGA: Sido Muncul Bantu Rp 500 Juta untuk Korban Gempa Cianjur
"Khususnya kepada para warga satuan pendidikan, mulai dari adik-adik pelajar dan mahasiswa, sampai ibu dan bapak guru serta tenaga kependidikan yang menjadi korban musibah ini," tutur Mas Nadiem, panggilan akrab Nadiem Makarim, di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Rabu (23/11).
Berdasarkan data yang dihimpun Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) per Selasa (22/11), pukul 18.00 WIB, total jumlah sekolah yang terdampak 342 satuan pendidikan, terdiri dari jenjang PAUD sampai SMA dan SMK, serta SLB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
BACA JUGA: BNPB Sebut 31 Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur
Kepala SDN Cugenang Yeni Yantriyati menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Mendikbudristek Nadiem Makarim hadir di sekolahnya.
Mereka masih trauma karena meski di sekolah saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar, tetapi melihat sendiri rumah-rumah penduduk ambruk saat gempa terjadi.
Yeni berkata pihaknya berfokus pada pemulihan psikis guru, anak-anak dan keluarga dari trauma. "Kami harap pemda bisa segera membantu kami memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak," ujarnya.
Bila situasi memungkinkan, lanjutnya, mereka akan mencoba memulai belajar daring sebagai persiapan ujian akhir semester. Namun, yang utama Kepsek Yani meminta para guru dan anak-anak untuk mengutamakan keselamatan keluarga masing-masing.
SDN Cugenang memiliki 172 orang siswa, tujuh orang guru, satu orang penjaga sekolah, dan satu orang kepala sekolah. Berdasarkan laporan, terdapat tiga orang korban yang meninggal dunia akibat gempa yang berasal dari warga sekolah.
Cukup banyak atap ruang belajar yang berjatuhan, serta banyak fasilitas belajar di kelas yang rusak. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad