Di Depan Pemuda Muhammadiyah, Menko PMK Sampaikan Alasan Pemerintah Larang Mudik Lebaran

Senin, 05 April 2021 – 00:10 WIB
Menko Muhadjir Effendy saat menutup rangkaian kegiatan Tarwir I Pemuda Muhammadiyah di Manado. Foto Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy curhat di depan Pemuda Muhammadiyah, Sulawesi Utara.

Diceritakannya, Indonesia tengah dihadapkan dengan beragam persoalan. Mulai dari pandemi Covid-19 hingga masalah respons kebijakan pemerintah yang menuai kontroversi berbagai kalangan termasuk masyarakat awam.

BACA JUGA: Larangan Mudik Lebaran 2021 Pakai Perpres, Seberapa Efektif?

"Salah satu kebijakan pemerintah yang belakangan mendapat sejumlah respons dari masyarakat  terkait peniadaan mudik Lebaran," kata Menko Muhadjir saat menutup rangkaian kegiatan Tarwir I Pemuda Muhammadiyah di Manado, Minggu (4/4).

Menurut mantan Mendikbud ini, organisasi kepemudaan termasuk Pemuda Muhammadiyah harus memanfaatkan momentum masalah yang ada di Indonesia. Misalnya soal larangan mudik.

BACA JUGA: Buat yang Pernah Berhubungan dengan Orang Ini, Siap-siap Saja

Muhadjir mengakui, aktivitas mudik mampu mendorong pergerakan orang dari satu daerah ke daerah lain sehingga berujung pada peningkatan daya ekonomi.

Namun di samping itu, mudik juga bisa berdampak terhadap makin meluasnya penyebaran Covid-19.

BACA JUGA: Tengah Malam Petugas Keamanan Proyek Stasiun LRT Setiabudi Menemukan Karung di Pojok Pagar

Oleh karenanya, ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut, kebijakan peniadaan mudik yang ditetapkan pemerintah merupakan salah satu bagian dari upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.

Apalagi, kata Menko PMK, pemerintah saat ini sedang berpikir keras untuk menekan pengeluaran yang dibutuhkan akibat penanganan Covid-19.

Oleh karenanya sangat diperhitungkan antara perdagangan ekonomi dan risiko penanganan Covid-19.

"Saya juga ingin Pemuda Muhammadiyah harus berpikir terbuka, bersinergi, membangun kolaborasi satu sama lain," katanya. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler