jpnn.com, JAKARTA - Tesla dikabarkan mulai melakukan pengiriman Model 3 kepada pelanggan di Eropa. Tetapi sayangnya, pelanggan di Eropa tidak akan mendapatkan paket bantuan pengemudi Autopilot, sebab Tesla tidak menyematkan fitur itu.
Melansir The Verge, Senin (11/2), Autopilot saat ini dinonaktifkan karena perusahaan sedang menunggu persetujuan dari RDW, otoritas kendaraan di Belanda.
BACA JUGA: Tesla Gandeng Maxwell Lahirkan Baterai Mobil Listrik Paling Efisien
Sebelumnya, Telsa mengumumkan pihaknya sudah menerima persetujuan untuk Model 3 di Eropa. Artinya, Model 3 harus dinyatakan siap sudah memenuhi regulasi di kawasan Uni Eropa. Namun, pihak RDW mengatakan bahwa Autopilot bukanlah bagian yang masuk dalam persetujuan itu.
Sementara di sisi lain, Tesla menyatakan berencana untuk mengaktifkan fungsi Autopilot untuk Model 3 di kawasan Eropa mulai minggu depan. Padahal, semua tes yang diperlukan telah rampung, namun persetujuan masih diproses hingga saat ini.
BACA JUGA: Senja Kala Manufaktur Otomotif Amerika Serikat, Tesla, GM dan Ford
"Sebenarnya bukan ini saja masalah yang harus kami hadapi dalam rangka memperluas jangkuan di kawasan Eropa," kata CEO Tesla Elon Musk.
Memboyong Model 3 ke Eropa dan China memang menjadi fokus Tesla pada 2019. China didapuk sebagai pasar terbesar di dunia untuk mobil listrik. Sementara Eropa ada diurutan kedua bersamaan dengan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Daniel di Balik Byton
Musk kembali mengatakan, pada pekan lalu bahwa Model 3 yang diproduksi di California, Amerika Serikat akan dijual untuk pasar Eropa atau China.
Sebelumnya dikabarkan, Tesla sempat mengalami hambatan di pelabuhan Belgia. Meski begitu, Elon Musk tidak menjelaskan kendala apa yang muncul di lokasi tersebut.(mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tesla Setop Pemesanan Untuk Model S dan X
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian