jpnn.com - Tesla telah mengakusisi perusahaan ultracapacitor dan komponen baterai Maxwell yang berbasis di California, Amerika Serikat. Kesepakatan disebut-sebut bernilai USD 200 juta.
Melansir Electrek (5/2), kesepakatan tersebut pertama kali diumumkan oleh Maxwell. Kemudian, Tesla mengkonfirmasi kebenaran pengumuman itu. Adapun Tesla sepakat untuk membayar sebesar USD 4.75 untuk setiap lembar saham yang dimiliki Maxwell.
BACA JUGA: VW Buggy, Klasik Tapi Menyengat
"Kami selalu mencari akuisisi potensial yang masuk akal untuk bisnis dan mendukung misi Tesla guna mempercepat transisi energi terbarukan di dunia," ujar Presiden dan Kepala Eksekutif Maxwell Franz Fink.
BACA JUGA: Tesla Setop Pemesanan Untuk Model S dan X
BACA JUGA: Catatan Penting PLN Terkait 4 Hoaks Seputar Kendaraan Listrik
Diketahui, Maxwell dikenal sebagai produsen ultracapacitor. Namun baru-baru ini, perusahaan tersebut dilaporkan sedang mengembangkan teknologi elektroda kering untuk baterai.
Maxwell mengklaim teknologi tersebut memungkinkan untuk menghasilkan kepadatan energi lebih dari 300 Wh/kg. Perusahaan itu bahkan melihat adanya kemungkinan sampai 500 Wh/kg.
BACA JUGA: Volkswagen Bakal Produksi Baterai Mobil Listrik Secara Mandiri
Selain itu, teknologi mampu mempersingkat proses produksi sebuah baterai. Bahkan hal itu juga dapat memotong ongkos produksi hingga 20 persen ketimbang menggunakan elektroda basah yang ada saat ini.
"Tesla adalah inovator kelas dunia yang dihormati dan memiliki tujuan sama untuk membangun masa depan lebih baik. Kami percaya transaksi ini merupakan yang terbaik sebagai pemegang saham Maxwell dan menawarkan kepada investor kesempatan untuk berpartisipasi dalam misi Tesla untuk mempercepat kemajuan transportasi dan energi berkelanjutan," tutup Frank Fink. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaikindo Dorong Swasta Ikut Andil Bangun Charging Station
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian