Di Forum UN CSW68, Prita Kemal Gani Tekankan Pendidikan Entaskan Kemiskinan

Selasa, 19 Maret 2024 – 12:20 WIB
Prita Kemal Gani menyuarakan pendidikan lawan kemiskinan di UN CSW68 New York. Foto dok. LSPR

jpnn.com, JAKARTA - Perwakilan Indonesia dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Prita Kemal Gani menyuarakan pentingnya peran pendidikan dalam kewirausahaan untuk mengatasi kemiskinan saat peringatan Hari Perempuan Sedunia. 

Seruan Founder dan CEO LSPR tersebut digaungkan pada side event UN CSW68 (United Nations Commission on the Status of Women 68 Session), yang berlangsung pada 18 Maret di kantor pusat PBB, di New York, Amerika Serikat.

BACA JUGA: Prita Kemal Gani Berbagi Pengalaman Sebagai Pendidik dalam Buku Biografi

Dilansir dari Website UN Women, 1 dari setiap 10 perempuan di dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem. Jumlah perempuan dan anak perempuan yang tinggal di wilayah terdampak konflik meningkat dua kali lipat sejak tahun 2017. 

Saat ini, lebih dari 614 juta perempuan dan anak perempuan tinggal di wilayah terdampak konflik. Di wilayah konflik, perempuan 7,7 kali lebih mungkin hidup dalam kemiskinan ekstrem.

BACA JUGA: Mengenal Prita Kemal Gani, Sosok Di Balik Kemajuan Industri PR Indonesia

Sementara itu, di Indonesia, dengan jumlah penduduk sebanyak 279 juta, 51% merupakan perempuan dan 39% adalah anak. Berangkat dari fakta itu, kata Prita, diperlukan peran pendidikan yang tepat dan merata untuk mengatasi ketimpangan yang ada. 

“Ketimpangan yang ada di Indonesia dalam sektor pendidikan ini tidak hanya menghambat pertumbuhan pribadi dan potensi individu, tetapi juga terus berlanjutnya kemiskinan sistemik,” sarannya.

BACA JUGA: Upaya Pemprov Jateng Kejar Target Pengentasan Kemiskinan Ekstrem 0%

Di hadapan 100 peserta UN CSW68 dari seluruh belahan dunia, Prita menegaskan bahwa sebagai  tokoh pendidik dan kehumasan, ia ingin mengajak semua yang hadir untuk turut mengembangkan pendidikan berkualitas dan mengatasi kemiskinan melalui pendekatan pendidikan yang inovatif.

Upaya Prita memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk anak dan perempuan dalam mengentaskan kemiskinan sudah dilakukan sejak 32 tahun lalu, dengan mendirikan LSPR. 

Sebagai institusi pendidikan, LSPR berkomitmen dalam menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan menjembatani ketimpangan pendidikan maupun kesenjangan sosial dan ekonomi Indonesia. 

Lebih jauh Prita menjelaskan, ada tiga aksi nyata yang telah dilakukan LSPR secara berkelanjutan dalam memberdayakan perempuan dan anak untuk melawan kemiskinan melalui pendidikan. 

Pertama, LSPR menjalankan Program Beasiswa. Pendidikan adalah investasi terbaik yang dapat diberikan kepada generasi muda dan kunci untuk mengatasi kemiskinan. 

"Oleh karena itu, kami meluncurkan program pendidikan beasiswa yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu,” ucapnya.

Kedua, menggelar Pelatihan Keterampilan untuk UMKM. LSPR bermitra dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan pemerintah untuk mengadakan program pelatihan keterampilan bagi orang dewasa yang ingin meningkatkan prospek pekerjaan mereka. 

LSPR memiliki Pusat Bisnis Inovasi untuk mendukung dan mendampingi lebih dari 40 UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Bekasi, Jawa Barat. Dipaparkan Prita, implementasi inisiatif tersebut tidak hanya dipimpin oleh dosen, tetapi juga melibatkan mahasiswa secara langsung.

Ketiga, berkomitmen Menjadi Kampus Sustainable dan Inklusi. LSPR telah mendirikan SDG's Center untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan sekaligus mewujudkan kesetaraan gender. 

Selain itu, LSPR juga telah mendirikan Centre for Health & Gender Literacy yang telah menghasilkan beberapa penelitian dan memberikan masukan bagi kebijakan pemerintah di bidang Komunikasi Kesehatan.

Melalui UN CSW68 Forum, Prita berharap kolaborasi semua pihak, termasuk negara-negara anggota lainnya di PBB, dapat tercipta untuk mencapai tujuan bersama, yakni memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk anak dan perempuan dalam mengentaskan kemiskinan. (esy/jpnn) 


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler