jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memaparkan kinerja operasional anak perusahaan, mulai dari kemajuan proyek pembangunan kilang, strategi dan capaian produksi minyak dan gas (migas), penyaluran BBM dan LPG subsidi hingga kesiapan Pertamina jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Selasa (21/11).
BACA JUGA: Masuki 1 Dekade, Pertamina Eco Run 2023 Bertabur Hadiah Ratusan Juta Rupiah
Mengawali pemaparannya, Nicke didampingi Chief Executive Officer (CEO) Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina Taufik Aditiyawarman menyampaikan bahwa sejalan dengan transisi energi, Pertamina telah melakukan penyesuaian dengan mengarahkan proyek revitalisasi kilang tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang.
Namun juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
BACA JUGA: Pertamina Group Maksimalkan Efisiensi dengan Transformasi Layanan Bersama melalui SSC
"Kami menyesuaikan sejak dua tahun terakhir. Jadi kami prioritaskan adalah melakukan revitalisasi, meningkatkan kualitas kilang yang ada, karena kilang-kilang dibangun sudah cukup lama," kata Nicke Widyawati dalam keterangannya, Rabu (22/11).
Nicke menjabarkan, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan sudah beroperasi sejak Juni 2022 sehingga kapasitas produksi nasional bertambah 25 ribu barel per hari.
BACA JUGA: Pertamina Jamin Ketersediaan LPG Non-PSO di Modern Outlet Sulawesi
Saat ini, sedang berjalan RDMP Balikpapan dengan dua milestone yaitu menambah kapasitas kilang 100 ribu barel per hari dan meningkatkan kualitas BBM dari standar Euro 2 menjadi Euro 5.
Dalam kaitannya dengan transisi energi, Nicke menjelaskan Pertamina tengah mengembangkan proyek Green Refinery di Kilang Cilacap, Plaju dan Dumai.
Ditambah dengan Pembangunan Petrochemical Complex di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro.
Dalam kesempatan yang sama, Nicke Widyawati didampingi CEO Subholding Commercial & Trading Pertamina Riva Siahaan juga menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan Pertamina dalam mengendalikan penyaluran atas BBM dan LPG subsidi agar lebih tepat sasaran.
Bekerja sama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat menghemat sebesar 1,3 juta kilo liter (KL) untuk solar subsidi dan 1,7 juta KL untuk Pertalite.
Perihal potensi over kuota BBM dan LPG subsidi, Nicke menjelaskan bahwa hal tersebut dipengaruhi pertumbuhan ekonomi positif nasional.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik ini, ada kemungkinan terjadinya over kuota, yaitu untuk solar dan LPG. Walaupun over kuota, serta ada peningkatan dari volume, tetapi dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman,” ungkap Nicke.
Nicke juga memastikan kesiapan Pertamina dalam mengamankan pasokan BBM dan LPG jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
“Kami pastikan bahwa rata-rata stok kita adalah antara 21 sampai 26 hari. Untuk menjaga keamanan stok yang kami pastikan Natal dan Tahun Baru ini akan berjalan dengan lancar,” ujar Nicke.
Pada agenda paparan terakhir Nicke didampingi CEO Subholding Upstream Wiko Migantoro memaparkan kinerja dan strategi Perusahaan dalam meningkatkan produksi Migas.
Menurut Nicke, secara garis besar produksi migas Pertamina mengalami pertumbuhan rata-rata 8 persen.
Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara masif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
Saat ini, lanjut Nicke, secara keseluruhan Pertamina mengelola 30 persen blok migas nasional.
Namun kontribusi dalam produksi migas nasional mencapai 68 persen.
“Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
Dalam RDP yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI Jakarta tersebut, Pimpinan dan Anggota Komisi VII DPR menyampaikan apresiasinya atas kinerja positif Pertamina yang terus membaik dan didukung oleh subholding atau anak usahanya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission atau bebas emisi 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di semua lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi