jpnn.com, KARAWANG - Wakil Ketua MPR RI Dr. Sjarifuddin Hasan MM, MBA memberi apresiasi tinggi kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dia menegaskan, selain berperan besar dalam menangani pandemi Covid-19, TNI pada saat yang sama juga tetap fokus menjalankan tugas mengawal keutuhan NKRI.
BACA JUGA: Irjen Paulus Waterpauw: Cepat atau Lambat, Anggota Polri Jual Senjata kepada KKB Pasti Ditangkap
Hal itu sebagaimana ditunjukkan oleh prajurit Yonif Para Raiders 305/Tengkorak, yang baru kembali dari medan laga menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dan Papua Barat.
Sosok yang beken dengan panggilan Syarief Hasan itu menyatakan bahwa selama berlangsungnya pandemi Covid-19, partisipasi TNI sebagai garda terdepan membantu aparat terkait dalam penanganan corona memiliki makna yang sangat signifikan.
BACA JUGA: TB Hasanuddin: Menjual Senjata Api kepada Gerombolan Bersenjata Bentuk Pengkhianatan Negara
Karena itu, Syarief menegaskan, kerja-kerja TNI ikut menangani Covid-19 harus diapresiasi semua pihak.
"Menjaga dan mengawal keutuhan NKRI, adalah tugas TNI yang diamanatkan dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Jadi penumpasan KKB di Papua dilandasi aturan yang kuat," kata Syarief Hasan saat melakukan kunjungan kerja sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Markas Yonif Para Raiders 305/Tengkorak, Karawang, Jawa Barat, Selasa (23/2).
BACA JUGA: Tegang, Panglima TNI Sampai Dikawal Pangkostrad dan 4 Komandan Pasukan Khusus
Hadir pada acara tersebut Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Eko Margiyono, Pati Sahli Tingkat 3 Polkamnas, Mayjen TNI Agus Dhani, Aster Kaskostrad Brigjen TNI Novi Rubadi.
Selain itu hadir juga Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Fritz Gerald Pasaribu, Kasdivif 1 Kostrad, Kasdivif-1, Brigjen TNI Anton Yuliantoro, Aster Kasdivif 1 Kostrad Kolonel inf Choiril Anwar serta Komandan Yonif PR (Danyonif PR 305) Mayor Inf Fajar Akhirudin.
Syarief Hasan mengingatkan saat ini peristiwa di Papua dan Papua Barat sudah menjadi isu nasional dan internasional.
Namun, ujar dia, bergabungnya Papua dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final, karena diputuskan melalui referendum oleh masyarakat Papua sendiri.
Karena itu, Syarief Hasan menegaskan bahwa mempertahankan Papua tetap menjadi bagian dari NKRI adalah harga mati.
"Mereka yang menyerang polisi dan TNI kita di Papua adalah Kelompok Kriminal Bersenjata. Jadi kewajiban kita menegakkan NKRI dari rongrongan KKB," kata Syarief Hasan.
Syarief Hasan mengingatkan, masalah di Papua yang harus ditangani sekarang adalah kemiskinan.
Pemerintah memang sudah mengucurkan anggaran sangat besar, mencapai Rp 126 triliun, belum termasuk APBN dan APBD, tapi itu belum cukup meningkatkan kemakmuran warga Papua.
Meskipun belum sepenuhnya sejahtera, nasib masyarakat Papua sudah lebih baik dibanding Papua Nugini.
"Ini harus disyukuri dan tingkatkan. Agar kesempatan warga Papua berdiri sejajar dengan warga Indonesia lainnya bisa segera diwujudkan," kata Syarief Hasan lagi. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy