Di Hadapan Muzani Gerindra, Gus Baha: Kalau Punya Beras 1 Ton, yang Kamu Makan Hanya Satu Liter

Kamis, 12 Agustus 2021 – 10:19 WIB
Wakil Ketua MPR yang juga Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bersilaturahmi ke kediaman Gus Baha. Foto: Istimewa.

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani berkunjung ke kediaman ulama Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah, Selasa (11/8).

Dalam kesempatan tersebut, Gus Baha menyampaikan pesannya bahwa politik merupakan seni mengelola kepercayaan publik.

BACA JUGA: KPK Mendalami Pengetahuan Taufik Gerindra soal Anggaran Pengadaan Tanah Munjul

Menurut Gus Baha, produk-produk politik saat ini lebih baik dibandingkan dengan zaman kerajaan dahulu, yaitu raja-raja saling berperang untuk mendapatkan kekuasaan hingga pertumpahan darah tidak terelakkan.

Dia bersyukur saat ini pertarungan politik melalui seni mencari daya tarik masyarakat dan mengelola simpati publik.

BACA JUGA: Menantikan Perjumpaan Gus Baha, Kiai Imam Jazuli dan Kiai Yasir Alimi

Dikatakan, kalau melihat politik sebagai cara atau seni mengelola kekuasaan dengan cara yang lebih enak, lebih beradab maka cara politik sekarang itu sudah membaik dari yang sebelumnya.

"Tidak kebayang dulu misalnya Timor Leste keluar dari Indonesia mekanismenya melalui duel atau perang tapi pada akhirnya melalui politik, lewat jajak pendapat. Begitu juga pemilihan gubernur dan bupati," ujarnya.

BACA JUGA: Kritik Mendag, Dokter Tirta: Ini Mau Dagang PCR Atau Bagaimana?

Karena itu, dia menilai berpolitik yang dijalankan saat ini bisa dijalani dengan rasa enjoy karena politik merupakan suatu hal yang substansial dan berhubungan dengan kemaslahatan umat.

Gus Baha mengatakan, apabila politik tidak dijalankan dengan amanah, maka yang timbul adalah rasa saling menyalahkan dan curiga sehingga berimplikasi pada keterpurukan suatu bangsa.

Hal itu, menurut Gus Baha, sangat penting agar Indonesia tidak menjadi bangsa yang hanya bisa saling menyalahkan sehingga politik kembali ke kemaslahatan publik.

"Istilahnya kamu punya kamar seribu, yang dipakai tidur cuma satu kamar, kalau punya beras satu ton, yang kamu makan hanya satu liter. Artinya apa? Artinya kebutuhannya adalah sama-sama satu piring," katanya.

Ahmad Muzani mengapresiasi pemikiran Gus Baha yang memiliki pandangan positif terhadap proses politik yang ada di Indonesia.

"Pesan Gus Baha sangat baik, memberikan pencerahan kepada kita semua sehingga dalam berpolitik, orang-orang yang terlibat di dalamnya menekankan pada prinsip bahwa politik adalah seni untuk memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Ahmad Muzani dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (12/8).

Dijelaskan Muzani, partainya menjalankan amanat rakyat dengan enjoy, serius, dan amanah agar sampai pada tujuan, yaitu kemaslahatan rakyat.

"Sehingga dalam berpolitik, orang-orang yang terlibat di dalamnya menekankan pada prinsip bahwa politik adalah seni untuk memperjuangkan kepentingan rakyat sehingga prosesnya semua menjadi enjoy," ujarnya.

Wakil Ketua MPR RI itu menjelaskan tujuan kedatangannya bersilaturahmi ke kediaman Gus Baha yakni ingin mengaji kepada Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an itu karena menguasai kitab-kitab klasiknya yang ditulis dari ulama-ulama Nusantara.

Muzani didampingi beberapa anggota Fraksi Gerindra DPR RI, antara lain Mohammad Hekal, Prasetyo Hadi, Abdul Wachid, dan Sudewo, serta jajaran pengurus Gerindra lainnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler