jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menyatakan ada beberapa strategi menjaga keberlanjutan inovasi di daerah.
Menurut Yusharto, strategi tersebut di antaranya meliputi penguatan kebijakan, integrasi inovasi dalam dokumen perencanaan daerah, pembiayaan inovasi yang dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), CSR, swadaya hingga dana hibah.
BACA JUGA: Gandeng Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kemudian, penyiapan bank data inovasi, kolaborasi lintas lembaga, dan integrasi layanan digital dalam satu platform.
Apabila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Timur ini betul-betul menjalankan strategi yang ada tersebut, ke depan inovasinya akan makin meningkat.
BACA JUGA: Kepala BSKDN Kemendagri Kunker ke Papua Tengah, Menyampaikan Hal Penting soal Inovasi Daerah
"Masyarakat juga dapat terlayani dengan lebih maksimal," ungkap Yusharto saat menjadi narasumber dalam acara Rapat Koordinasi Inovasi Daerah yang berlangsung di Aula Kantor BP4D Kabupaten Halmahera Timur, baru-baru ini.
Yusharto mengatakan demi tercapainya ekosistem inovasi yang kuat, perangkat daerah di Kabupaten Halmahera Timur diimbau untuk mempertimbangkan unsur keberlanjutan dalam setiap inovasi yang dikembangkannya.
Karena, kata Yusharto, inovasi berkelanjutan tidak hanya memiliki nilai kematangan yang tinggi dalam pelaporan inovasi pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID), tetapi juga dapat menjadi solusi jangka panjang atas berbagai permasalahan yang dihadapi daerah.
Guna memastikan keberlanjutan yang lebih luas, Yusharto mendesak Pemkab Halmahera Timur untuk berkolaborasi lintas lembaga pemerintah, lembaga swasta hingga melibatkan masyarakat.
"Kolaborasi yang kuat akan menumbuhkan ekonomi yang inklusif dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan," jelas Yusharto.
Laporan IID 2023 mencatat pelaporan inovasi Kabupaten Halmahera Timur dinilai masih sangat minim khususnya dalam aspek variabel hasil kreatif.
Hal ini disebabkan rendahnya output inovasi daerah yang diterapkan pada 2023.
Untuk itu, Yusharto mengimbau komitmen Pemkab Halmahera Timur agar bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan penerapan inovasi di tahun-tahun berikutnya.
"Kami berharap dengan komitmen bupati dan kita semua yang bekerja keras, Halmahera Timur dapat terus memperbaiki penerapan inovasinya hingga memberikan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat dengan sebaik-baiknya." pungkas Yusharto.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul