Di Markas Besar PBB, Nadiem Makarim Pamer Keberhasilan Merdeka Belajar 

Minggu, 18 September 2022 – 22:55 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim menjadi pembicara di markas besar PBB dengan mengunggulkan Merdeka Belajar. Foto: Kemendikbudristek 

jpnn.com, NEW YORK - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim didapuk sebagai pembicara di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Nadiem menjelaskan materi teknologi dalam pendidikan pada rangkaian Transforming Education Summit yang dihelat di New York, Amerika Serikat (AS), Sabtu (17/9).

BACA JUGA: Guru Lulus PG Minta Nadiem Fokus Program 1 Juta PPPK, RUU Sisdiknas Belum Mendesak

Menggunakan teknologi dalam pendidikan bukanlah suatu pilihan bagi Indonesia karena beragamnya sekolah, demografi, pemangku kepentingan, dan lain sebagainya.

‘’Teknologi dalam pendidikan sudah menjadi keniscayaan,” terang Mendikbudristek dalam paparan di hadapan pemimpin-pemimpin bidang pendidikan dari berbagai negara di dunia. 

BACA JUGA: PGRI Menuding Nadiem Makarim Tidak Menghargai Guru

Pada April 2020, sebanyak 96 persen sekolah di Indonesia tutup karena pandemi. Krisis pembelajaran dan disparitas akses terhadap teknologi kian nyata.

Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek secara cepat mengubah pendekatan akan teknologi. Nadiem menjelaskan teknologi sering dipikirkan hanya setelah suatu program diluncurkan dan mengesampingkan kemudahan bagi pemangku kepentingan untuk menggunakannya.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Beri Garansi RUU Sisdiknas Menguntungkan Seluruh Guru di Indonesia 

"Sekarang sebaliknya, teknologi dikembangkan secara serius bersamaan dengan direncanakannya suatu kebijakan serta mengedepankan kebermanfaatan dan kemudahan akses bagi para penggunanya,” katanya.

Penjelasan Mendikbudristek ini dibuktikan dengan berbagai platform teknologi yang kini digunakan jutaan guru, civitas academica, mitra-mitra pendidikan, dan UMKM. 

Sebut saja platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah.

“Platform Merdeka Mengajar telah digunakan 1,6 juta guru sejak tujuh bulan diluncurkan. 55 ribu konten pembelajaran bagi guru tersedia pada platfom tersebut. 92 ribu guru pun telah mengunggah konten agar menginspirasi guru lainnya di berbagai pelosok Indonesia,” terangnya 

Nadiem Makarim juga mengambil contoh dari platform Rapor Pendidikan yang telah dimanfaatkan lebih dari 141 ribu sekolah dan 505 pemerintah daerah. 

‘’Untuk pertama kalinya di Indonesia, pemerintah daerah memiliki akses terhadap data lengkap yang dapat membantu mereka menentukan arah kebijakan dan anggaran untuk pendidikan secara tepat guna,” ujarnya.

Direktur Pembelajaran Masa Depan dan Inovasi Bank Dunia, Jaime Saavedra menanggapi mendikbudristek. 

Menurut dia banyak negara yang tidak mampu bertransformasi seperti indonesia karena tidak ada kualitas kepemimpinan di kementerian pendidikannya atau  tidak ada dukungan politik. Banyak negara perlu belajar dari praktik baik di Indonesia.

Kunjungan Nadiem Makarim di AS ini memiliki dua misi khusus. Pertama, menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam hal transformasi sistem pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar

Kedua, mendorong kerja sama, antara lain di bidang pendidikan tinggi dengan sejumlah universitas dan di bidang kebudayaan dengan institusi riset dan permuseuman top dunia yang berkedudukan di AS. (esy/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler