Di Markas Golkar, Presiden PKS Sampaikan Tiga Catatan terkait Omnibus Law

Rabu, 26 Februari 2020 – 07:58 WIB
Presiden PKS Sohibul Iman beserta jajarannya bersilaturahmi ke kantor DPP Golkar, Selasa (25/2/2020). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden PKS Sohibul Iman beserta jajarannya berkunjung ke markas Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/2) malam. Kedatangannya untuk membicarakan sejumlah isu penting dengan para petinggi partai yang dipimpin Airlangga Hartarto tersebut.

"Kunjungan ini adalah rangkaian silaturahim kebangsaan PKS dengan partai politik. Intinya PKS ingin terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak, dengan Partai Golkar salah satunya," ujar Sohibul Iman.

BACA JUGA: Fraksi PKS Minta Pembahasan Omnibus Law Tidak Dipatok Waktu

Menurut Sohibul salah satu topik yang muncul dalam ramah tamah tersebut adalah RUU Cipta Kerja. Sohibul mengatakan, dalam pertemuan tersebut Airlangga menekankan soal transformasi struktural perekonomian Indonesia.

PKS, ujar Sohibul Iman, memandang rancangan omnibus law tersebut cukup sensitif. Sehingga diperlukan pengelolaan yang baik dan tidak boleh serampangan.

BACA JUGA: PKS Minta Pemerintah Tidak Korbankan Buruh Ketika Membuat Omnibus Law

"Insyaallah nanti secara formal akan disampaikan sikap PKS saat pembahasan di DPR. Dalam kesempatan ini PKS hanya menyampaikan tiga koridor," papar Sohibul Iman.

Koridor pertama, ujar dia, harus sejalan dengan konstitusi UUD NRI 1945 baik secara filosofis, yuridis maupun sosiologis. Jangan sampai ada pasal atau ketentuan yang menyimpang dari ruh konstitusi.

BACA JUGA: PKS Terdepan Menolak Bila Kewajiban Sertifikasi Halal di Omnibus Law Dihapus

"Kami ingin transformasi struktural harus dilaksanakan dengan tidak menabrak ketentuan-ketentuan dalam konstitusi," ujar Sohibul Iman.

Koridor kedua, harus menjaga rasa keadilan bagi seluruh pihak dan stakeholder. Hak-hak pekerja harus diberikan jaminan. Jangan sampai RUU ini hanya berpihak ke investor atau pengusaha saja tetapi disaat yang sama tidak memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi para pekerja dan sebagian besar rakyat Indonesia.

"PKS ingin transformasi ini bukan hanya mengejar pertumbuhan tapi juga menjamin pemerataan dan rasa keadilan bagi semua stakeholder, bukan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja," ungkapnya.

Koridor ketiga, harus memperkuat demokrasi dan otonomi daerah. Tidak boleh ada upaya sentralisasi kekuasaan dan pemberangusan hak hak demokrasi rakyat. Karena semangat reformasi adalah semangat demokratisasi dan desentralisasi.

"PKS ingin upaya apapun termasuk akselerasi investasi dan penciptaan lapangan kerja tidak boleh merusak pembagian kewenangan antar elemen trias politica dan antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," urainya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler