Seorang pakar industri pangan Australia memprediksi sayuran akan menjadi bahan utama dari makanan cepat saji atau fast food dimasa depan.Semua jenis makanan cepat saji dan cemilan akan menggunakan bahan dasar sayuran, mulai dari bit goreng renyah yang dibekukan, tepung sayuran, daging alpukat botolan hingga yoghurt dengan potongan sayuran merupakan beberapa jenis makanan cepat saji yang kemungkinan akan kita konsumsi di tahun-tahun mendatang. Seorang pakar industri makanan mengatakan generasi berikutnya dari produksi pangan akan mengikuti kecenderungan terhadap makanan cepat saji dan kudapan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan penduduk kaya di perkoraan yang semakin meningkat populasinya. Hazel McTavish-West, seorang ilmuan pangan dan konsultan industri pangan meyakini ada ceruk pasar yang sangat besar bagi petani sayur-sayuran Australia untuk mendapati produk pertanian mereka digunakan sebagai bahan baku beragam macam produk makanan. "Kita semakin sering melihat banyak minuman yang diproduksi dengan menggunakan bahan dasar sayuran," kata Dr McTavish-West. "Kita juga banyak mendapati produk yoghurt yang tidak hanya mengandung irisan buah tapi juga potongan sayur. Selain itu kita juga banyak mendapati kudapan ringan  di supermarket yang jumlahnya semakin beragam dan sering kali terbuat dari sayuran didalam pembuatannya," Menurutnya ada kesempatan besar bagi para petani untuk memberikan nilai tambah bagi sayur-sayuran yang diproduksi di lahan pertanian mereka. "Jadi ketimbang hanya menjadi petani wortel terbaik di Australia, mereka juga bisa mengolah wortel mereka mungkin menjadi wortel berbonggol, atau wortel dengan ukuran besar atau wortel mini yang dapat diubah menjadi kudapan ringan seperti wortel irisan yang dikemas didalam plastik dengan saus celupan," katanya. "Ini sepenuhnya mengenai menyediakan pilihan bagi konsumen yang tidak mau membeli sekantung wortel, mencucinya dan mengupas atau mengirisnya lagi di rumah," katanya. "Ini juga mengenai menyediakan pilihan bagi produsen kalau mereka bisa mendapatkan harga yang lebih baik per kilo produk pertanian mereka dan menjaga biaya produksi tetap di pertanian mereka," Dr McTavish-West mengatakan ada banyak kesempatan bagi petani untuk mendapatkan nilai dari sayuran yang dinilai cacat yang biasanya hanya dibuang saka. Jika proses mengupas dan memotong wortel untuk produk makanan ringan atau jus dilakukan di fasilitas yang terpusat, maka ada kesempatan bisa mengolah kembali limbah sayuran itu untuk tujuan produk limbah. "Mekanisme ini akan menghasilkan limbah yang bersih, yang kemudian dapat diolah kembali menjadi produk sayuran lain, atau bisa juga dikeringkan menjadi tepung dan diubah menjadi bubuk yang dapat ditambahkan ke potongan muesli atau campuran yoghurt, atau bahkan dijual begitu saja sebagai bubuk wortel, kami telah melihat adanya peningkatan produk bubuk semacam ini di apotek dan supermarket. "

BACA JUGA: Tangani Masalah Tunawisma Lewat Jualan Rumah Kabin Mini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tertipu Sindikat Narkoba, Kakek Asal Australia Selundupkan Sabu di Bandara China

Berita Terkait