jpnn.com - BANDUNG - Partai Hanura melanjutkan kampanye Pemilu 2014 di Kota Bandung Jawa Barat, Selasa (1/4). Kampanye dipusatkan di Lapangan Tegalega persis di samping monumen Bandung Lautan Api.
Kampanye dihadiri simpatisan, kader, dan Calon Legislatif (Caleg) Partai Hanura. Tampil sebagai juru kampanye utama, Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto.
BACA JUGA: Survei LKP: Golkar Paling Diminati Pemilih Pemula
Di lokasi yang sarat dengan sejarah itu, Wiranto mengingatkan warga Bandung agar tidak lupa dengan sejarah Bandung Lautan Api. Sebuah peristiwa heroik yang merupakan pencerminan perlawanan terhadap penjajah.
"Kalau saya datang ke Bandung saya akan selalu teringat dengan Bandung Lautan Api. Sejarah itu mengingatkan kita bahwa masyarakat Bandung tidak sudi diduki asing," kata Wiranto di saat memberikan orasinya.
BACA JUGA: Jangan Bungkam Soal Jual Aset Negara
Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi pada 23 Maret 1946. Sekitar 200 ribu penduduk Bandung secara serentak membakar rumah mereka untuk menghindari pendudukan tentara sekutu dan NICA Belanda.
"Pendahulu kita tidak mau kotanya yang indah diambil alih asing. Lebih baik dibakar daripada dijajah," tegas Wiranto dengan semangat berapi-api.
BACA JUGA: Eksepsi Ditolak, Andi Yakin Dakwaan Jaksa Spekulasi
Pria yang akan diusung Hanura sebagai calon presiden itu meminta warga Bandung untuk melanjutkan perjuangan pendahulu.
"Sekarang kita tinggal melanjutkan perjuangan dengan memberikan masyarakat mendapatkan keadilan.
Sayangnya masih banyak masyarakat kita yang miskin, ini bukan keadilan," ungkap Wiranto.
Ia mengakui banyak hambatan untuk memberikan rasa adil tersebut ke masyarakat. Hambatan yang paling besar, adalah banyaknya pejabat banyak yang khilaf.
"Obatnya hanya satu, Hati Nurani. Itulah mengapa 2006 Wiranto Dkk membangun Partai Hanura. Bukan sekadar mencari jabatan. Syukur Alhamdulillah, Partai Hanura menjadi partai yang paling bersih," kata Wiranto.
Wiranto juga menjelaskan bahwa selama ini sering menyamar sebagai tukang becak atau kernek. Alasannya, Wiranto mengetahui kondisi masyakat yang akan dipimpinnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Tolak Eksepsi Andi Mallarangeng
Redaktur : Tim Redaksi