jpnn.com - PEKANBARU - Harga cabai merah meroket tajam di sejumlah pasar Pekanbaru. Hingga Selasa (18/9), cabai merah dijual Rp 130 ribu per kilogram. Sejak isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mencuat, ikut mendongkrak harga cabai di pasaran.
Puncaknya, ketika harga BBM resmi naik yang mencapai Rp 130 ribu per kilogram. Padahal sehari sebelumnya, harganya masih berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Organda Mogok, Transportasi Lumpuh
"Kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah kemarin malam sangat mencekik kami. Kami tentu tak mau juga rugi. Memangnya kami mau makan apa," kata pedagang sayur di Pasar Panam dilansir Riau Pos (Grup JPNN.com), Rabu (19/11).
Senada juga diungkapkan pedagang lainnya. Bahkan menurut mereka, kenaikan harga kebutuhan pokok itu untuk beberapa minggu ke depan diperkirakan akan terus naik. Penyebabnya, selain kenaikan harga BBM yang dinilai sangat mengganggu tata niaga bahan kebthan pokok, juga akibat putusnya jalan Sumbar Riau subuh tadi.
BACA JUGA: 60 Persen Tanah Tak Bersertifikat
"Hingga sore tadi, jalan belum bisa dilalui. Artinya, sayur-mayur, beras dan lainnya yang dibawa dari sentra produksi pangan di Sumbar harus terhenti. Kalaupun ada yang masuk, pasti harus memutar melalui Kiliranjao," kata Ujang pedagang kelapa.
Dengan memutarnya rute kendaraan pembawa bahan pangan, otomatis menambah waktu tempuh berkisar antara lima atau enam jam.
BACA JUGA: Harga Elpiji 3 Kg Menyusul Naik
"Itu pun kalau jalur Kiliranjao Telukkuantan bagus dan lancar. Jika jalan macet, dipastikan akan lebih lama. Akibatnya juga memerlukan biaya tambahan baik untuk BBM maupun lainnya," ujarnya.
Ditanya soal himbauan pemerintah agar pedagang tidak berspekulasi dengan menaikkan harga barang, para pedagang mengaku tidak mau rugi akibat kebijakan pemerintah Jokowi, karena semuanya akan terkena imbas.
"Mana bisa begitu. Memangnya Pak Jokowi yang membiayai hidup kami. Macam yang hebat pula pun," kata pedagang sayur, Inang Meri.
Para pedagang berharap, pemerintah memikirkan kembali nasib rakyat, bukan nasib program kampanye yang tak jelas.
"Kami ini perlu makan, anak perlu sekolah, bukan perlu kartu-kartu," kata Inang Meri lagi.(fit/ril)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dampak Kenaikan BBM, Sopir Dump Truk Mogok
Redaktur : Tim Redaksi