Di Ponpes Ma'hadut Tholabah Tegal, Ganjar Berkomitmen Jalankan UU Pesantren

Kamis, 11 Januari 2024 – 14:44 WIB
Didukung Pengasuh Ponpes Ma'hadut Tholabah Tegal, Ganjar komitmen menjalankan UU Pesantren. Foto: Tim media Ganjar

jpnn.com, TEGAL - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo melanjutkan safari politik ke Pondok Pesantren Ma'hadut Tholabah Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jateng, Kamis (11/1).

Ganjar disambut meriah para santri dan didoakan pimpinan pesantren untuk menjadi presiden 2024.

BACA JUGA: Alam Ganjar Tekankan Kebermanfaatan Generasi Muda di Hadapan Pemuda Bantul

Tiba di lokasi, Ganjar disambut Pengasuh Ponpes Putri KH Nasihun Isa Mufti dan Pengasuh Ponpes Putra KH Muhammad Syafii Baidowi. Kemudian disematkan surban kepada Ganjar.

Ribuan santri yang sudah berjalar di sepanjang lorong komplek pesantren histeris berebut salaman. Mereka tidak jarang memanggil nama Ganjar berkali-kali.

BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Pamer ke Ganjar: Anak Saya Lulusan SMKN Jateng, Sekarang jadi Tentara, Pak

Ganjar dan para pimpinan pesantren lalu melakukan pertemuan tertutup sekira 30 menit. Selanjutnya, menemui ribuan santri di halaman sekolah setempat.

KH Nasihun Isa Mufti mengaku bahagia sekali mendapat tamu seorang calon presiden, yang juga mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.

BACA JUGA: Atikoh Ganjar Salat Tajahud dan Subuh Bersama Santri Ponpes Miftahul Huda

"Hari ini kita kedatangan tamu seorang Capres, yakni Pak Ganjar. Insyaallah beliau terpilih menjadi Presiden 2024," sambutnya.

Menurutnya, Ganjar sangat peduli dengan nasionalisme. Itu dibuktikan saat menjabat gubernur sangat tegas dalam memerangi radikalisme.

"Kita tahu selama menjadi gubernur, beliau tegas memberantas radikalisme. Bahkan, waktu itu ada kepala sekolah yang terindikasi radikalisme diancam dipecat," katanya.

Sehingga, KH Nasihun berpesan kepada Ganjar beberapa hal. Pertama untuk bisa memperhatikan pendidikan pesantren, mengevaluasi berlakunya sekolah lima hari.

Selain itu, nantinya memperhatikan pupuk buat petani karena saat ini langka.

"Sekolah lima hari itu kasihan orang tua. Karena sekolahnya sampai sore. Anak-anak butuh waktu untuk mengaji. Dan soal kelangkaan pupuk untuk bisa diperhatikan," terangnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku telah lama mengagendakan sowan ke Ponpes Ma'hadut Tholabah.

Dia juga berkomitmen menjalankan UU No 18 Tahun 2019 tentang pendidikan pesantren.

"Tinggal menjalankan karena sudah ada UU Pesantren. Semoga UU itu bisa membangun dan mengembangkan pendidikan pesantren," katanya. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Total di Debat Cawapres, Gibran Kuasai Media Sosial


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler