jpnn.com, BEIJING - Untuk pertama kalinya, perwakilan pemerintah China diberi kesempatan berbicara dalam pertemuan menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Menteri Luar Negeri Wang Yi menggunakan peluang itu untuk menegaskan bahwa China adalah sahabat Islam.
BACA JUGA: China Cinta Damai dan Palestina, tetapi Ogah Kecam Rusia
Di awal pernyataan, Wang Yi langsung mengangkat isu Palestina. Dia memastikan Beijing tidak akan pernah meninggalkan rakyat Palestina.
"China akan terus berdiri tegak bersama rakyat Palestina. Sejak awal, China mendukung konferensi perdamaian internasional guna mendorong penyelesaian masalah Palestina secara adil," kata Wang dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Kamis.
BACA JUGA: Rusia Terancam Ditendang dari G20, China Tegaskan Dukung Indonesia
Wang Yi tidak lupa menyampaikan apresiasi atas jasa besar negara-negara Islam dalam membantu rezim komunis Mao Zedong diakui oleh masyarakat internasional sebagai penguasa sah China.
Ia memastikan bahwa Beijing tidak akan pernah melupakan bagaimana dukungan hampir 30 negara Islam berhasil membawa China kembali ke PBB pada 1971.
BACA JUGA: 9 Fakta Boeing 737-800, Pesawat Terlaris yang Jatuh di Hutan China
"Begitu juga dengan isu Palestina yang menjadi perhatian utama dunia Islam, China tidak pernah ragu-ragu atau bahkan tidak pernah absen dalam mendukung Palestina," katanya.
Pihaknya juga menghormati pilihan rakyat Afghanistan dan mendukung segala upaya pemerintah di negara itu untuk membentuk struktur politik yang inklusif dan tata pemerintahan yang moderat serta membuka lembaran baru rekonsiliasi demi terciptanya perdamaian di negara yang baru dikuasai oleh kelompok militan Taliban.
Wang merasa terhormat diundang dalam pertemuan tingkat menlu OKI yang merupakan kesempatan pertama kali bagi dirinya untuk berbicara di forum tersebut.
"Hal ini menunjukkan keinginan yang tulus bagi China dan negara-negara Islam untuk meningkatkan kerja sama," ujar anggota Dewan Negara China itu.
Menurut dia, peradaban China dan peradaban Islam telah memberikan pengaruh global yang signifikan.
"Hubungan di antara kita sudah berlangsung berabad-abad yang lalu. Hubungan ini telah mampu bertahan menghadapi berbagai ujian tantangan global dan telah mendapatkan dukungan yang solid dari rakyat. Persahabatan ini dilandasi kesetaraan yang saling menguntungkan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wang menyebutkan bahwa China telah mengirimkan 1,3 miliar dosis vaksin COVID-19 kepada 50 negara Islam dan masih akan mengirimkan 300 juta dosis lagi.
China juga telah menandatangani proyek infrastruktur senilai 400 miliar dolar AS (sekitar Rp 5,75 kuadriliun) dengan 54 negara Islam dalam kerangka kerja sama Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative). (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil