Di Surabaya, Menteri Yohana Kampanyekan Three Ends

Senin, 28 Agustus 2017 – 14:52 WIB
Menteri PPPA Yohana Yembise kampanye Three Ends di Surabaya, Minggu (27/8). Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kunjungan kerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise di Surabaya jadi ajang kampanye Three Ends, program unggulan Kemen PPPA.

Yakni upaya untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang, dan mengakhiri kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan.

BACA JUGA: Bertemu Anak-anak Warga Dolly, Menteri Yohana Yembise Janjikan Ini

"Perempuan dan anak tidak hanya menjadi perhatian Indonesia, tetapi juga dunia. Untuk itu, negara berkomitmen menjaga dan melindungi perempuan dan anak tanpa adanya diskriminasi. Namun upaya ini tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi perlu dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat,” ujar Menteri Yohana dalam acara Puspa 2017 di Surabaya, Minggu (27/8).

Menteri Yohana menegaskan masyarakat jangan takut melaporkan jika melihat tindakan kekerasan, baik fisik, psikis, dan seksual yang terjadi di lingkungannya.

BACA JUGA: Yohana Yembise: 24 Juta Perempuan Indonesia Masih Trauma

Kemen PPPA telah berupaya menekan tindakan kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya terhadap perempuan dan anak dengan menyediakan berbagai unit layanan, seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di tingkat Polres dan perangkat hukum, diantaranya UU Perlindungan Anak, UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan UU Perdagangan Orang.

Usai melakukan kampanye Three Ends di lokasi CFD Taman Bungkul, Menteri Yohana mengunjungi kawasan eks lokalisasi Dolly.

BACA JUGA: Puspa 2017, Menteri Yohana Senam Bareng Anak dan Perempuan Surabaya

Yohana berkunjung ke lokasi yang kini sudah dimanfaatkan menjadi berbagai sentra Usaha Kecil dan Menengah (UKM), diantaranya usaha sepatu dan sandal, makanan, kain batik, kerajinan tangan, dan kelompok belajar anak-anak berkebutuhan khusus.

Yohana mengaku senang, lantas membeli sepatu, sandal, dan kain batik hasil kerajinan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly.

“Saya sangat mendukung upaya pemerintah Kota Surabaya untuk menggerakkan dan memberdayakan eks warga lokalisasi dan warga terdampak penutupan lokalisasi Dolly. Hasilnya sangat bagus, tidak kalah dengan produksi atau buatan luar negeri. Saya akan bantu promosikan kepada masyarakat lain berbagai produk berkualitas ini,” tutur Menteri Yohana. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak HAN 2017, Ribuan Anak Indonesia Suarakan Isi Hatinya


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler