jpnn.com, HAVANA - Duta Besar RI untuk Kuba Nana Yuliana beserta tim KBRI Havana meletakkan karangan bunga di makam mantan presiden Kuba Fidel Castro serta pahlawan nasional Kuba Jose Marti.
Peletakan bunga itu dilakukan ketika mereka mengunjungi makam pahlawan Cementario de Santa ifigenia di Provinsi Santiago de Cuba, menurut keterangan KBRI Havana yang diterima di Jakarta, Sabtu.
BACA JUGA: Antisipasi Serangan, Rusia Bangun Kubah Pelindung di PLTN Terbesar Eropa
Pemberian karangan bunga oleh Dubes RI itu berlangsung tepat pada peringatan 128 tahun kematian Fidel Castro, yang jatuh pada 19 Mei.
Dalam kunjungannya pertama kali ke Provinsi Santiago de Cuba, Dubes Nana sempat mendapatkan tur singkat dari otoritas makam pahlawan Cementario de Santa ifigenia.
BACA JUGA: Badai Tropis Memorak-porandakan Kuba, Bagaimana Kondisi WNI di Sana?
Pada kesempatan itu, Dubes RI menyampaikan bahwa sosok Jose Marti dan Fidel Castro hingga kini tetap menjadi inspirasi bagi banyak warga Kuba yang ingin mendapatkan kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.
"Tulisan-tulisan Marti menjadi inspirasi bagi pergerakan kemerdekaan di wilayah Amerika pada masa itu. Nilai-nilai yang diusung beliau seperti persatuan, kemerdekaan, dan anti imperialisme pun masih terus dapat diaplikasikan pada masa kini," ujarnya.
BACA JUGA: Upaya KBRI Havana Tingkatkan Citra Bumbu Indonesia di Kuba, Libatkan Getuk Lindri dan Kolak Pisang
Jose Marti merupakan sosok nasionalis, penyair, filsuf, dan patriot Kuba yang tewas pada 19 Mei 1895 dalam perang melawan kolonialisme Spanyol.
Ia menjadi simbol perjuangan Kuba atas penjajahan dan tokoh revolusioner yang juga turut menginspirasi Fidel Castro dalam pergerakan revolusi Kuba pada 1959.
Selain kedua tokoh Kuba tersebut, makam pahlawan Cementario de Santa ifigenia yang didirikan pada 1886 itu juga menjadi tempat peristirahatan sejumlah mantan presiden Kuba dan tokoh-tokoh penting lainnya.
Mereka antara lain adalah Carlos Manuel de Cespedes, Tomas Estrada Palma, dan pendiri perusahaan rum Bacardi, Emilio Bacardi-Moreau.
Santiago de Cuba merupakan kota terbesar kedua di Kuba setelah Havana.
Kota yang didirikan pada 1515 itu merupakan ibu kota pertama Kuba pada jaman penjajahan Spanyol. Kota bersejarah tersebut juga menjadi pusat pergerakan revolusi Fidel Castro pada 1953-1959 dari pemerintahan presiden Kuba saat itu, Fulgencio Batista.
Kunjungan Dubes Nana dan tim KBRI Havana ke Santiago de Cuba juga dimanfaatkan untuk menjajaki kerja sama potensial Kuba dengan Indonesia, khususnya di sektor ekonomi dan kesehatan.
Selain ke provinsi tersebut, kunjungan Dubes RI akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan di Kota Guantanamo dan Baracoa bagian timur Kuba. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif