Di Terminal Pulo Gebang, Akila Berusaha Mendahului Jokowi

Kamis, 23 April 2020 – 14:58 WIB
Antrean penumpang terjadi di sejumlah perusahaan otobus sehari sebelum pemberlakuan larangan mudik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (23/4). Foto: ANTARA/Andi Firdaus

jpnn.com, JAKARTA - Lonjakan penumpang terjadi di Terminal Pulo Gebang Jakarta, Kamis (23/4) siang atau satu hari sebelum larangan mudik yang diserukan Presiden Jokowi efektif mulai besok.

Operator terminal terpadu di Jakarta Timur itu mencatat lonjakan penumpang hingga dua kali lipat.

BACA JUGA: Jokowi Larang Mudik, Begini Komentar Ustaz Solmed

"Selama pandemi (corona) ini biasanya hanya 400-500 penumpang per hari, tetapi sekarang ada 840 orang yang berangkat," kata Kasatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang, Afif Muhroji di Jakarta.

Antrean pembeli tiket tampak mengular di sejumlah perusahaan otobus seperti Sinar Jaya tujuan Jawa Tengah.

BACA JUGA: Breaking News: Presiden Jokowi Putuskan PON 2020 Papua Ditunda

Lonjakan pembeli tiket di lokasi itu akibat keterlambatan bus karena di pul Cibitung kekurangan pengemudi.

Hal serupa juga terjadi di ruang tunggu keberangkatan, bahkan sebagian terpaksa duduk di teras luar ruangan karena di dalam penuh.

BACA JUGA: Mufti Anam Kasih Jempol Buat Penjelasan Jokowi di Mata Najwa

Penumpang terlihat membawa banyak barang-barang menggunakan tas ransel atau kemasan kardus.

Berdasarkan keterangan petugas informasi bahwa bus AKAP dan AKDP masih beroperasi hingga jam 18.00 WIB.

Afif mengatakan lonjakan penumpang terhitung mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB bus AKAP yang diberangkatkan berjumlah 64 unit.

Salah satu penumpang, Akila (28) mengatakan, dia sengaja mudik lebih cepat untuk menghindari larangan pemerintah.

"Pak Presiden kan bilang mudik mau dilarang, daripada ribet, mending saya duluan," kata penumpang tujuan Bandung itu.

Pekerja salah satu restoran di Jakarta itu mengatakan keputusan untuk mudik menyusul perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta yang memaksa tempat dia bekerja tutup.

"Jadi sekalian aja pulang kampung, toko juga tutup kok," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler