Mufti Anam Kasih Jempol Buat Penjelasan Jokowi di Mata Najwa

Kamis, 23 April 2020 – 09:53 WIB
Mufti Anam. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Mufti Anam, mengapresiasi Presiden Jokowi yang memberikan penjelasan gamblang terkait sejumlah hal, dalam acara Mata Najwa, Rabu (22/4).

”Penjelasan Presiden Jokowi menjawab beberapa pertanyaan yang masih menjadi perdebatan publik, cukup gamblang memaparkan pilihan-pilihan kebijakan yang diambil pemerintah,” ujar Mufti Anam, Kamis (23/4).

BACA JUGA: Jokowi Bantah Najwa Shihab Beda Mudik dengan Pulang Kampung, Yuk Cek KBBI

”Tidak mudah dalam situasi sekarang, tetapi semua bisa melihat kegigihan Presiden Jokowi untuk membawa Indonesia melewati pandemi corona ini dengan baik,” imbuhnya.

Dia menambahkan, kebijakan yang diambil Jokowi lahir dari opsi-opsi kebijakan yang semuanya tak mudah.

BACA JUGA: Akhirnya Prabowo Subianto Curhat Setelah 6 Bulan Bersama Jokowi

”A, B, C semua kebijakan berdampak, tetapi Pak Jokowi mengorkestrasinya dengan relatif baik. Tentu dalam pelaksanaan ada satu-dua kekurangan, itu wajar dalam situasi shock seperti ini, yang juga dialami seluruh negara,” ujarnya.

Setiap kebijakan yang diambil Jokowi, menurut Mufti, diambil dengan perhitungan terukur, tidak grusa-grusu, serta membawa publik tetap tenang namun waspada.

BACA JUGA: Pesan Serius Bang Emrus untuk Politisi Ingin Impeachment Jokowi

Transmisi kebijakan dilakukan dengan efektif, tidak menimbulkan dampak sampingan yang lebih buruk.

Misalnya, kebijakan pelarangan mudik yang baru diputuskan, bisa mencegah kerumunan massal di pusat-pusat transportasi seperti terjadi di India ketika negara itu memutuskan lockdown dengan jeda pengumuman singkat.

”Jadi misalnya kebijakan pelarangan mudik diumumkan Maret, ada potensi penumpukan di pusat-pusat transportasi, bisa chaos. Jadi ada transmisi kebijakan, publik waspada tapi tetap tenang. Itu penting dalam situasi saat ini agar tidak memperparah keadaan,” ujarnya.

Terkait warga yang pulang kampung terlebih dahulu sebelum pelarangan mudik, sambung Mufti, penjelasan Jokowi sudah gamblang, bahwa mereka sebagian besar adalah pekerja di Jakarta yang kehilangan pekerjaan karena pandemi.

”Dan pulangnya itu dikoordinasikan antardaerah, terbukti ada screening di perbatasan wilayah, kemudian ada rumah isolasi berbasis desa untuk menampung warga yang datang. Ini opsi-opsi kebijakan, tidak sepenuhnya ideal, tetapi yang terbaik dalam situasi saat ini,” ujarnya.

Mufti memaparkan, Jokowi juga menunjukkan bahwa prioritas pemerintah adalah kesehatan. Terbukti telah mendatangkan serta memproduksi obat, penambahan tes PCR dan laboratorium pengetesan.

”Namun harus diakui ada beberapa kekurangan dalam penanganan kesehatan, itu perlu diperbaiki, terutama harus dipacu penambahan tes PCR hingga 10.000 spesimen per hari,” ujarnya.

Yang juga patut diapresiasi adalah upaya Jokowi menjaga bantalan ekonomi rakyat dengan menggelontorkan stimulus Rp 405 triliun.

”Ada Rp 110 triliun jaring pengaman sosial, ditambah Rp 22 triliun dana desa dialihkan untuk bansos tunai. Belum lagi puluhan triliun realokasi APBD se-Indonesia yang tegas diperintahkan pemerintah pusat untuk jaring pengaman warga. Jaring pengaman memberi rasa tenang publik, dan itu penting agar Indonesia lolos dari situasi sulit ini dengan baik,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler