jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar-Lembaga Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Indro Gutomo beserta staf menerima delegasi rombongan guru yang tergabung Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn Kota Bengkulu, Rabu (17/5).
Belasan guru PPKn dari Kota Bengkulu kemudian melakukan dialog dan serap aspirasi untuk mendapatkan wawasan ketatanegaraan, khususnya tentang kelembagaan MPR.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Ingatkan Bahaya Politik Identitas, Jangan Terulang di Pemilu 2024
Dalam dialog tersebut, Indro Gutomo mengingatkan peran dan kiprah tenaga pendidik atau guru itu sangat penting, karena perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melihat fakta itu, sudah semestinya seorang guru harus bangga dengan peran dan fungsinya tersebut.
BACA JUGA: Halalbihalal di Setjen MPR, Maruf Cahyono: Ada Kerinduan untuk Mengulang Kebersamaan
Apalagi yang dididik dan dibina seorang guru itu adalah anak-anak generasi penerus bangsa, mulai dari tingkat pendidikan usia dini atau TK, sekolah dasar, sekolah menengah sampai pendidikan tinggi.
"Tidak mudah memang, tapi peran guru itu langsung atau tidak langsung, ikut menciptakan sosok seorang anak sebagai agen pembangunan dan pembaharuan atau perubahan untuk dipersiapkan menghadapi era Indonesia Emas 2045," Indro Gutomo melalui keterangan yang diterima, Kamis (18/5).
Pada saat itu, lanjut Indro Gutomo, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad.
"Di masa itu, Indonesia ditargetkan sudah menjadi negara yang sejajar dengan negara-negara maju lainnya," ujarnya.
Namun, Indro Gutomo mengingatkan agar guru jangan sampai terlena dan waspada terhadao era modernisasi dan kecanggihan teknologi digital yang dapat memunculkan hambatan dan kendala bagi seorang guru dalam fungsinya memberikan pendidikan bagi siswanya.
“Smartphone saat ini juga menjadi sarana penyebarluasan ajaran radikal yang dapat membahayakan wawasan kebangsaan dan keutuhan NKRI," kata Indro Gutomo mengingatkan.
Selain itu, lanjut dia, guru harus senantiasa melakukan upgrading atau terus meningkatkan skill dan kualitas dirinya agar senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan zaman.
"Untuk menciptakan siswa yang matang, guru harus selalu mengasah karakter pribadinya. Inilah pentingnya pembangunan karakter," pesannya.
Dia menegaskan pribadi guru yang baik akan menciptakan generasi penerus yang baik pula.
Sebab, guru merupakan garda terdepan dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila.
"Bila nilai-nilai tersebut senantiasa diimplementasikan, kami yakin profile Pancasila akan terlihat dalam setiap pribadi seorang guru," ujar Indro Gutomo.
Dialog tersebut juga diisi dengan pemaparan tugas serta wewenang MPR dan profil para pimpinan lembaga tersebut serta sosialisasi Empat Pilar yang sedang gencar diselenggarakan MPR di berbagai daerah se-Indonesia.
MPR juga menyerap aspirasi delegasi guru PPKn Kota Bengkulu, antara lain terkait peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, khusus guru honorer.
Kemudian adanya keinginan guru untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam menyosialisasikan Empat Pilar bersama MPR. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi