Dialog Pengusaha dan Pekerja Perkuat Industri Kepala Sawit

Rabu, 14 Maret 2018 – 19:14 WIB
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI-JSK) Haiyani Rumondang saat memberikan pembekalan pada Munas X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia di Jakarta. Foto: Kemnajer

jpnn.com, JAKARTA - Untuk mengurangi permasalahan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan dialog intens antara pekerja dan manajemen perusahaan.

“Ini harus menjadi perhatian untuk menjalin dialog yang intens mencari solusi terbaik, sehingga permasalahan terkait hubungan industrial hanya ada dalam lingkup perusahaan dengan pekerja ada jalan keluarnya,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI-JSK) Haiyani Rumondang saat memberikan pembekalan pada Musyawarah Nasional (Munas) X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia di Jakarta pada Rabu (14/3).

BACA JUGA: Kemnaker Berkomitmen Permudah Perizinan Pekerja Asing

Haiyani mengatakan, pihaknya akan terus mendorong dialog antara dunia usaha dengan para serikat pekerja yang bergerak di sektor kelapa sawit.

“Bapak-Ibu harus pahami bahwa Indonesia memiliki UU khusus tentang serikat pekerja. Serikat pekerja tidak hanya ada di dalam perusahaan tapi juga dapat melibatkan pekerja di luar perusahaan termasuk yang angkat dan angkut hasil perkebunan kelapa sawit,” ujar Haiyani.

BACA JUGA: Ingat, Kemnaker Tak Pernah Bikin Undian Berhadiah Bagi PMI

Selain itu, lanjut Haiyani, diperlukan sinergitas antara pengusaha dengan pekerja untuk mewujudkan adanya perlindungan yang optimal dan peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja yang lebih baik.

“Saya ingatkan agar  para pekerja juga diikutkan kepesertaan jaminan sosial serta diperhatikan dengan benar terkait kesehatan dan keselamatan kerjanya. Sebelum saya kesini, saya berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan supaya Munas hari ini bisa membahas permasalahan-permasalahan terkait jaminan sosial pekerja dan mencari solusinya,” jelas haiyani.

BACA JUGA: SDM Kompeten dan Terampil Jadi Sumber Daya Ekonomi Zaman Now

Terkait banyaknya isu negatif perkebunan kelapa sawit, Haiyani meminta supaya para pelaku industri kelapa sawit tidak hanya mengungkapkan fakta, tapi juga prestasi.

“Pemaparan keberhasilan sektor kelapa sawit dalam bidang ketenagakerjaan sangat penting dilakukan untuk mengurangi isu negatif yang beredar,” tutur haiyani.

“Bapak ibu dapat memberikan opini-opini positif yang mampu mendukung industri kelapa sawit sehingga opini yang sekarang ada bisa bergerak dari yang negatif menjadi positif,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal PHI-JSK juga mengapresiasi keberhasilan sektor kelapa sawit khususnya terkait penyerapan angkatan kerja.

“Sektor kelapa sawit yang makin maju akan membuka lapangan pekerjaan yang luas dan bisa mengurangi pengengguran,” kata haiyani.

Haiyani juga meminta supaya sektor kelapa sawit turut membantu pemerintah dalam memberikan pelatihan-pelatihan terhadap angkatan kerja guna meningkatkan kompetensi mereka.

“Saat ini pemerintah sedang menggalakkan upaya peningkatan konmpetensi dengan cara memperbaiki akses dan mutu pelatihan kerja. Saya harap sektor kelapa sawit dapat berperan positif dalam hal ini,” tutupnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kick Off Liga Pekerja Indonesia Zona Provinsi DKI Jakarta


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemnaker  

Terpopuler