Diam-diam Pak Muhadjir Mengagumi Bambang Brodjonegoro, Begini Pengakuannya

Kamis, 07 Januari 2021 – 19:27 WIB
Didampingi Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro, Menko PMK Muhadjir Effendy saat mencoba GeNose C19. Foto Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ternyata mengagumi kecerdasan Bambang Brodjonegoro.

Ahli ekonomi yang kini menjadi menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/KaBRIN) ini dinilai sangat cerdas dan cepat beradaptasi.

BACA JUGA: Simak Penjelasan dari Bambang Brodjonegoro soal Covid-19 Varian Inggris

Kekaguman Menko Muhadjir ini terungkap saat menerima produk inovasi pendeteksi Covid-19 GeNose C19 dan alat rapid test antigen CePAD dari Menristek Bambang.

"Saya kagum dengan kemampuan Pak Bambang yang ahli ekonomi, tetapi sangat piawai dalam memaparkan alat-alat inovasi teknologi bidang kesehatan," kata Muhadjir dalam konferensi pers secara daring, Kamis (7/1).

BACA JUGA: Ruhut Komentari Bu Risma, Bilang Ada yang Jadi Gubernur karena SARA

GeNose C19 merupakan alat deteksi virus melalui embusan nafas karya akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan alat rapid tes CePAD merupakan karya dari akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Menko PMK mengatakan, adanya produk inovasi karya anak bangsa ini akan memperkuat pelaksanaan surveillance 3T (Testing, Tracing, Treatment). Apalagi pelaksanaan 3T saat ini masih terkendala kelangkaan alat, mahalnya alat, dan alat-alat yang belum praktis.

BACA JUGA: Bu Megawati Murka, Minta Pengawalnya Mengejar Sebuah Mobil dan Menegur Sopirnya

"Kita harus terus berusaha agar pelaksanaan 3T semakin masif. Dengan inovasi ini diharapkan semakin sempurna, semakin baik, semakin tersistem sehingga kita mampu memetakan secara detail tentang sebaran Covid-19," menteri kelahiran Madiun, 29 Juli 1956 itu.

Muhadjir langsung mempraktikkan alat GeNose. Caranya dengan menghirup nafas dua kali, kemudian diembuskan melalui pipa kantong plastik khusus. Pipa itu kemudian dipasang ke lubang di GeNose.

Berikutnya berjalanlah proses skrining yang bisa dilihat di layar monitor. Hasilnya keluar dalam 50 detik, negatif Covid-19. Muhadjir terkesan, karena prosesnya cepat sekali.

Muhadjir mengatakan, karya-karya insan akademis ini bisa menjadi semangat yang memicu anak bangsa untuk menciptakan inovasi dan pengabdian untuk bangsa Indonesia.

"Dua temuan (GeNose dan CePAD) dari putra-putra terbaik, insan-insan akademis pencipta, pengabdi di lingkungan perguruan tinggi kita yang memiliki semangat untuk melakukan penciptaan dan pengabdian untuk bangsa ini patut diapresiasi dan kita dukung," tutur mantan Mendikbud ini.

Muhadjir memberikan apresiasi kepada Menristek Bambang yang telah bekerja keras untuk mengkoordinasi dan memfasilitasi produk-produk inovasi karya anak bangsa.

Mantan Menteri Pendidikan RI itu juga berharap, Kemenristek/BRIN dapat menghubungkan produk inovasi ini dengan industri agar bisa diproduksi secara masif, dengan biaya yang murah terjangkau, dan tingkat akurasi yang bisa diandalkan.

"Kita sangat memerlukan ketersediaan alat rapid test guna memutus mata rantai penyebaran," ucap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

"Mudah-mudahan dua alat yang sangat dibutuhkan dalam upaya kita untuk mencegah, mengatasi dan menumpas wabah Covid-19 di Indonesia, bisa dilaksanakan dengan baik, terlebih saat terjadi peningkatan kasus akhir-akhir ini," pungkas Muhadjir Effendy.(esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler