Dian Bakal Melahirkan, Pak Dokter Gembleng Pawang

Senin, 25 April 2016 – 01:22 WIB
PERAWATAN: Mahout alias pawang gajah yang harus terampil dan mengerti betul cara merawat satwa berukuran jumbo itu. Foto: Arief Budiman/Radar Solo/JPG

jpnn.com - SOLO - Ini kabar gembira di tengah semakin berkurangnya populasi satwa liar, terutama gajah. Tak lama lagi, gajah koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo yang bernama Dian akan melahirkan.

Jika tak ada aral, Dian akan melahirkan antara Juli atau Agustus tahun ini. Karenanya, Dian kini benar-benar diistimewakan dan kondisinya terus dipantau.

BACA JUGA: Mencari Ikan dengan Cara Menyetrum, Pemuda Ini Pulang Jadi Mayat

Dan jelang persalinan Dian, kini TSTJ tengah menggembleng pawang gajah atau mahout melalui pelatihan khusus. Salah satu yang diajarkan ke mahout adalah teknik membersihkan kuku gajah.

Membersihkan kuku gajah yang punya diameter sebesar pohon kelapak tidak hanya memerlukan teknik khusus. Sang mahout pun harus sangat berhati-hati.

BACA JUGA: Sungailiat Triathlon 2016 di Mata Anindya Bakrie

Kepala Bidang Pelatihan dan Penelitian Persatuan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) Dr. dr. Ligaya Tumbelaka menerangkan, mahout harus mengenal karakter gajah yang dirawatnya sekaligus bisa bekerja sama dengan dokter hewan. Sebab, dokter hewan tidak bisa bertindak sendirian menangani satwa buas apalagi berukuran ekstrabesar.

“Ya seperti di rumah sakit. Suster kan lebih hebat menangani pasiennya,” katanya seperti diberitakan Radar Solo.

BACA JUGA: Bantah Paksa Tiwi Jual Diri, Mami: Saya Hanya Menyewakan Kamar

Menurut Ligaya, meskipun mahout telah memiliki pengalaman, pelatihan itu bisa menambah pengetahuan baru. Sebab ada teknik baru yang diajarkan.
“Materi cukup komprehensif. Seperti perawatan, pemberian makan, dan kesehatan (gajah, red). Jadi mereka (mahout, red) harus paham tentang itu. Bagaimana penanganan agar satwa tidak stres,” urai Ligaya.

Sedangkan salah seorang anggota PKBSI. drh Wisnu Wardana menjelaskan, risiko merawat gajah cukup besar. Karena itu mahout harus memiliki keahlian khusus agar tetap aman, satwa nyawan.

“Kita ajarkan tentang cara melatih gajah seperti membuka mulut, mengangkat  satu kaki dan sebagainya. Intinya yang diperlukan itu adalah kualitas SDM di setiap lembaga konservasi,” tandasnya.(ves/wa/jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyelundup Rokok yang Dadanya Bolong Ditembak Positif Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler