jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha mengaku mendapatkan ancaman dari orang yang tidak dikenal yang ingin menghabisi kariernya.
Dia menjelaskan oknum polisi yang diperintahkan untuk menghabisinya memberikan memberikan pengakuan langsung kepada dirinya.
BACA JUGA: ART dan Ajudan Irjen Ferdy Sambo Tiba di Komnas HAM, Seorang Jenderal Mendampingi
"Saya mendapatkan informasi dari polisi itu sendiri bahwa ada skenario dari orang tertentu yang mau menghabisi karir saya atau pun diri saya," kata dia, Sabtu (6/8).
Pria yang akrab disapa ART itu berencana membahas ancaman ini pada rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
BACA JUGA: Sudah Tahu Majikan Polisi, 2 ART Ini Masih Saja Nekat Berbuat Terlarang, Begini Jadinya
ART menduga ancaman tersebut diterimanya karena dia lantang menyampaikan aspirasi rakyat sebagai anggota DPD.
"Bisa jadi juga ada penguasa di Sulteng ini merasa terganggu dengan usahanya yang ilegal yang di mana selalu merugikan daerah dan masyarakat, atau karena ada urusan privasi saya juga, saya kan terbuka saja," tutur ART.
BACA JUGA: Traktir ART, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Habiskan Rp 100 Juta
Senator asal Sulawesi tengah itu menegaskan akan menindaklanjuti informasi tersebut dan mencari motif pihak yang memberinya teror.
ART mengatakan oknum polisi yang diminta menghabisinya diajak oleh seorang perwira yang pernah bertugas di Polres Poso.
Mereka bertemu di Kota Palu dengan beberapa pria lain yang merupakan anggota Densus 88.
Meski begitu, ART mengaku tidak gentar dan akan menghadapi siapa pun yang menjadi dalang di balik ancaman yang diterimanya.
"Ingat ya, nyawa saya ditangan Allah SWT, saya tidak akan pernah takut sedikit pun jika kepentingan masyarakat/ummat dan daerah," pungkas Abdul Rachman Thaha. (mcr9/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Dea Hardianingsih