Dianggap Bagian Sejarah, Dolar Zimbabwe Diburu Kolektor

Selasa, 16 Juni 2015 – 06:49 WIB
Ilustrasi: Heri Owel/Jawa Pos

jpnn.com - SUDAH bertahun-tahun mata uang negeri Zimbabwe  menjadi bahan canda karena nilai tukar yang terlampau buruk akibat hiperinflasi. Mungkin karena lelah dijadikan bahan olok-olok, akhir pekan lalu bank sentral setempat mengakhiri sejarah dolar Zimbabwe dengan meminta warga menukarkan mata uang nasionalnya dengan US dolar ataupun rand Afrika Selatan. Para warga di sana diberi kesempatan hingga September untuk menukarkan uang.

Oh iya, 1 USD sama dengan 35 quadriliun (tambahkan 15 nol) dolar Zimbabwe. Dalam program penghapusan dolar Zimbabwe, bank sentral menawarkan kurs yang lebih baik, yakni USD 1 untuk setiap 250 triliun dolar Zimbabwe. Artinya, untuk setiap Rp 100 triliun dolar Zimbabwe, nilainya sama dengan USD 40 sen.

BACA JUGA: Dukung Jomblo Segera Menikah, Iran Resmi Luncurkan Situs Cari Jodoh

Tetapi, seburuk-buruk mata uang, ia tetaplah bagian dari sejarah. Para kolektor pun tetap memburu mata uang tersebut. Hasilnya, ada yang mau membeli 100 triliun dolar Zimbabwe dengan USD 35. Itu tentu jauh lebih lumayan daripada kurs yang dipatok bank sentral Zimbabwe.

Langkah bank sentral setempat tersebut sebenarnya agak percuma. Sebab, menurut para ekonom, sejak 2009, sebanyak 90 persen dari transaksi penduduk setempat sudah menggunakan USD.

BACA JUGA: Si Baby Lepas, Pria Lansia Tewas

’’Saya pikir itu hanya buang-buang waktu. Saya lebih suka menjual uang itu kepada turis,’’ kata Sjadreck Gutuza, mantan pedagang valas yang kini beralih pekerjaan menjadi penjual mobil bekas asal Jepang. (Reuters/c14/sof)

 

BACA JUGA: 16 Meninggal Dunia, Wabah MERS Terus Menghantui Korsel

BACA ARTIKEL LAINNYA... Payung Kuning Kembali Turun ke Jalan-Jalan di Hongkong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler