JAKARTA - Pol Tracking Institute merilis riset atas pemberitaan media terhadap partai politik. Direktur Eksekutif Pol Tracking Hanta Yudha menyatakan Hanura yang paling banyak pemberitaan yang positif dibanding dengan partai lainnya.
"Hanura paling banyak mendapatkan pemberitaan positif di media massa di antara partai peserta Pemilu 2014. Hal itu disebabkan karena Hanura dianggap bersih dan tidak ada kadernya yang diberitakan terlibat korupsi," kata Hanta Yudha di Jakarta, Selasa (16/4).
Riset berita politik ini dilakukan kepada 15 media nasional sepanjang tanggal 1 Februari hingga 31 Maret 2013. Dari 5.850 berita yang dianalisis, Demokrat mendapatkan paling banyak mendapatkan porsi pemberitaan. Demokrat 59,4 persen, PKS 15,9 persen dan Hanura 4,8 persen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan dan menganalisa (content analysis) serta analisis sosiopolitik mengenai pemberitaan (critical discourse analysis) terjaut tema berita partai politik dan calon presiden
Hanta menjelaskan dari porsi pemberitaan itu seluruhnya didominasi berita negatif. Pemberitaan Demokrat terpusat pada dua isu, yaitu tentang konflik internal partai, dan kasus hukum kader Demokrat, terutama kasus status Anas Urbaningrum.
“Sedangkan PKS kasus hukum kadernya yang mendominasi. Pemberitaan Hanura walaupun berada diposisi ketiga dengan 4.8 namun semuanya didominasi oleh pemberitaan positif selama periode februari maret ini,” katanya.
Dari 5.850 berita politik yang dihimpun, Demokrat mendapatkan pemberitaan seputar konflik internal partai dengan 1.250 berita, diikuti isu kasus hukum kader partai 718 berita, PKS mendapatkan pemberitaan negatif yang cukup besar, Dari 929 berita terkait PKS, hampir separuh atau 457 di antaranya adalah berita kasus hukum yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Nada pemberitaan kedua partai di atas berbeda dengan yang dialami Partai Hanura. Sentimen pemberitaan Hanura lebih didominasi berita positif berkat sumbangsih isu kebijakan partai. Hanta meyakini bahwa opini yg positif akan terkorelasi dengan persepsi positif dan itu menjadi modalitas penting untuk elektabilitas partai.
“Sehingga dapat disimpulkan persepsi publik dapat mempengaruhi elektabilitas partai, Karena itu saya menilai pemberitaan positif Hanura ini akan meningkatkan elektabilitas Hanura,” pungkasnya. (awa/jpnn)
"Hanura paling banyak mendapatkan pemberitaan positif di media massa di antara partai peserta Pemilu 2014. Hal itu disebabkan karena Hanura dianggap bersih dan tidak ada kadernya yang diberitakan terlibat korupsi," kata Hanta Yudha di Jakarta, Selasa (16/4).
Riset berita politik ini dilakukan kepada 15 media nasional sepanjang tanggal 1 Februari hingga 31 Maret 2013. Dari 5.850 berita yang dianalisis, Demokrat mendapatkan paling banyak mendapatkan porsi pemberitaan. Demokrat 59,4 persen, PKS 15,9 persen dan Hanura 4,8 persen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan dan menganalisa (content analysis) serta analisis sosiopolitik mengenai pemberitaan (critical discourse analysis) terjaut tema berita partai politik dan calon presiden
Hanta menjelaskan dari porsi pemberitaan itu seluruhnya didominasi berita negatif. Pemberitaan Demokrat terpusat pada dua isu, yaitu tentang konflik internal partai, dan kasus hukum kader Demokrat, terutama kasus status Anas Urbaningrum.
“Sedangkan PKS kasus hukum kadernya yang mendominasi. Pemberitaan Hanura walaupun berada diposisi ketiga dengan 4.8 namun semuanya didominasi oleh pemberitaan positif selama periode februari maret ini,” katanya.
Dari 5.850 berita politik yang dihimpun, Demokrat mendapatkan pemberitaan seputar konflik internal partai dengan 1.250 berita, diikuti isu kasus hukum kader partai 718 berita, PKS mendapatkan pemberitaan negatif yang cukup besar, Dari 929 berita terkait PKS, hampir separuh atau 457 di antaranya adalah berita kasus hukum yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Nada pemberitaan kedua partai di atas berbeda dengan yang dialami Partai Hanura. Sentimen pemberitaan Hanura lebih didominasi berita positif berkat sumbangsih isu kebijakan partai. Hanta meyakini bahwa opini yg positif akan terkorelasi dengan persepsi positif dan itu menjadi modalitas penting untuk elektabilitas partai.
“Sehingga dapat disimpulkan persepsi publik dapat mempengaruhi elektabilitas partai, Karena itu saya menilai pemberitaan positif Hanura ini akan meningkatkan elektabilitas Hanura,” pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rayakan Ultah, Kopassus Panen Dukungan
Redaktur : Tim Redaksi