Dianggap Kartel, Puluhan Nelayan Sambangi BIN

Jumat, 14 Juli 2017 – 20:25 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan. Foto: Natalia Fatimah/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Puluhan nelayan melakukan pertemuan dengan Badan Intelijen Negara (BIN) di Jakarta, Jumat (14/7).

Pertemuan tersebut digelar untuk menjelaskan maksud pernyataan Kepala BIN Budi Gunawan (BG) yang menyatakan ada kekuatan kartel yang ingin menyingkirkan Susi dari posisinya saat ini sebagai menteri.

BACA JUGA: Bu Susi: Tanpa Komitmen Bersama, Saya Tidak Akan Mampu Melakukan Tugas

BG menyebut salah satu serangan balik terhadap Susi adalah dengan demo-demo nelayan beberapa waktu lalu. Deputi VI Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Sundawan Salya meluruskan maksud pernyataan Kepala BIN.

Menurutnya, kartel yang disebut bukanlah asosiasi nelayan dan pengusaha di bidang perikanan. Sundawan mengatakan, pernyataan Kepala BIN merupakan hasil deteksi dini BIN terkait kartel perikanan.

BACA JUGA: Persoalan Pertanian dan Nelayan Sangat Rumit

“Statement beliau, hasil deteksi dini dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat, mari menjadi bagian dari solusi, jangan bagian dari masalah. Kita harus jadi satu menyelesaikan persoalan ini. Jangan sampai ada yang jadi korban. Baik nelayan maupun pemerintah,” ujarnya usai pertemuan

Dirinya menambahkan, Susi merupakan bagian dari pemerintah sehingga dia menilai wajar pernyataan BG. BIN kata dia, selama ini terus memantau aspek keamanan di bidang perikanan. Berdasarkan pantauan BIN, saat ini mulai ada gerakan tertentu yang berpotensi membuat situasi keamanan tidak kondusif.

BACA JUGA: KKP Terus Upayakan Berbagai Solusi Berantas Illegal Fishing

“Untuk itu, kami mencoba berbincang dengan nelayan dan Masyarakat Perikanan Nusantara yang merupakan pool dari beberapa organisasi. Mari kita cari solusinya, tanpa kita harus menyentuh kebijakan Ibu Susi (Pudjiastuti). Itu bukan domain kami. Bukan kewenangan kami,” kata Sundawan.

Sementara Ketua Masyarakat Perikanan Nusantara Ono Surono memaparkan dalam pertemuan tersebut BIN sudah menjelaskan bahwa kartel yang dimaksud BG bukanlah para nelayan yang kemarin melakukan aksi demonstrasi di Istana Negara.

“Intinya kami lega, karena yang dimaksudkan bukan kami-kami ini dan bukan nelayan dan bukan stakeholder, pengusaha tapi kekuatan-kekuatan lain,” katanya.

Ono mengatakan, pernyataan BG tentang kekuatan kartel yang ingin mengganti Susi membuat mereka resah. Karena, mereka merasa bergerak di bidang perikanan.

Sedangkan, Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan merasa bersyukur kesalahpahaman sudah diselesaikan. Dia menyatakan hanya menjadi perantara soal permasalahan ini.

“Kita sudah menjembatani nelayan-nelayan, seluruh stakeholder yang sempat berpikir apa maksud dari pernyataan Kepala BIN dan sudah saling mengklarifikasi masing-masing,” tuturnya.

Menurutnya, langkah ini dilakukan agar tidak ada kesan nelayan dan para stakeholder perikanan justru dianggap sebagai mafia. Padahal, kelompok nelayan seharusnya dilayani dan dilindungi pemerintah agar bisa sama-sama membesarkan perikanan nasional untuk mewujudkan visi misi kemaritiman Presiden Joko Widodo.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Susi: KKP Paling Disorot, Paling Dicaci tapi Saya Senang


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler