Dianiaya Polisi Hingga Pingsan

Jumat, 28 Desember 2012 – 15:05 WIB
POSO - Polisi Resort (Polres) Poso akhirnya melepas 14 orang warga desa Kalora dan desa Tambarana kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso yang ditangkap pasukan Brimob pasca penyerangan kelompok sipil bersenjata yang menewaskan empat anggota Brimobda Sulteng, Kamis (22/12) pekan lalu. Ke-14 warga dilepas setelah 7 X 24 jam ditahan dan di periksa intensif tim penyidik Polri.

Kepada wartawan, salah seorang warga yang ditangkap polisi menceritakan kisah pedihnya saat di periksa (interogasi) penyidik Polri. Dengan wajah dan mata lebam, JF (33) mengaku mendapat perlakuan kasar dari penyidik yang memeriksanya. Ia mendapat hajaran pukulan tangan dan benda keras hingga tak sadarkan diri. Penyiksaan JF terima sejak diturunkan di pos Brimob Desa Kalora.

"Disitu saya diinterogasi dan dipukuli hingga tak sadarkan diri," sebutnya.

JF baru sadar dari pinsannya setelah tiba di Mapolres Poso. Aksi dugaan kekerasan penyidik kepada JF belum berhenti. Ia masih dipukuli saat diperiksa di Mapolres Poso. Namun demikian dia tidak tahu siapa oknum penyidik yang menghajarnya serta alat apa yang digunakan untuk memukulnya.

"Tidak tau pak. Karena saat diinterogasi kaki dan tangan saya di ikat. Mata saya juga ditutup dengan ikatan kain gelap," aku JF yang mata bagian kirinya masih lebam dan bagian kepala atasnya diperban karena luka seperti dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (28/12). (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daging Naik, Jajanan Bakso Disidak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler