jpnn.com, KETAPANG - Namanya Yogi Setiady. Kamis (5/10) kemarin, dia diantar ibu kandungnya yang nonmuslim ke kantor urusan agama (KUA) Delta Pawan, Ketapang Kalimantan Barat. Bocah delapan tahun itu masuk Islam.
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Delta Pawan, M Syafi'ie Huddin membenarkan kejadian tersebut. Yogi adalah murid kelas 2 di sebuah sekolah dasar negeri di Ketapang. "Nama anak itu Yogi Setiady. Umurnya baru delapan tahun, kelas 2 SD. Yang mengantar ke sini (kantor KUA) ibunya, namanya Eriyanti," kata Syafi'ie kepada Pontianak Post, Jumat (6/10).
BACA JUGA: Esal Revano Masuk Islam, Merasa Hidupnya Lebih Tenang
Syafi'ie menceritakan, sebelumnya memang ada seseorang yang mengambil formulir untuk masuk Islam. Namun, dia mengaku hal itu sudah biasa sehingga dia pun tak terlalu terkejut. "Biasanya jika ada yang mengambil formulir untuk menjadi mualaf itu remaja yang ingin menikah namun terbentur karena beda agama. Jadi saya anggap biasa," ujarnya.
Pada Kamis (5/10) sekitar pukul 14.00 WIB, ada seorang ibu dan anak laki-lakinya beserta beberapa orang pria datang ke Kantor KUA Delta Pawan. Rupanya orang yang mengambil formulir sebelumnya itu yang datang. Dia pun bertanya siapa yang akan masuk Islam. "Sempat tidak percaya kalau yang mau masuk Islam itu anak itu, karena usianya masih delapan tahun," ucap Syafi'ie.
BACA JUGA: Imam Mahdi Klaim Islamkan 1.000 Jin
Dia pun menanyakan kepada ibunya terkait hal yang mengejutkan tersebut. "Mau diapakan lagi Pak Ustaz, dari dulu memang memaksa mau masuk Islam. Ini kemauannya sendiri sudah dari dulu," ujar Syafi'ie menirukan kalimat ibu Yogi.
Syafi'ie juga mengaku terkejut dengan kemampuan anak tersebut terkait pengetahuan tentang Islam. Yogi sudah menghafal sejumlah surah pendek dalam alquran. Bahkan, dengan fasih bocah tersebut melafalkan dua kalimat syahadat beserta artinya. "Beberapa doa-doa juga sudah hafal. Bahkan doa untuk kedua orang tuanya," ujarnya.
Tak hanya di situ, bocah tersebut juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan keislaman di surau dan masjid di tempatnya tinggal. Setiap sore juga sering ikut belajar ngaji, bahkan ikut salat. "Kata ibunya setiap Jumat selalu ke masjid ikut salat Jumat. Baju koko dan kopiah pinjam sama temannya," paparnya.
Melihat keinginan anak tersebut memeluk dan belajar ilmu tentang Islam, Syafi'ie mengaku sangat terharu. "Saya sudah 19 tahun bertugas di sini, baru kal ini ada anak yang belum baligh mau masuk Islam atas kehendaknya sendiri, dan kemauannya juga luar biasa. Bahkan saat saya tanya ketika besar nanti mau jadi apa, dengan yakin anak itu menjawab ingin menjadi ustaz," ujarnya.
Yogi pun kemudian dituntut untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dengan disaksikan ibu beserta dua saksi dari guru agama dan guru sekolahnya. "Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat ini kami harapkan anak ini benar-benar dibimbing tentang Islam oleh orang-orang di sekitarnya. Keinginannya untuk masuk pesantren juga diharapkan bisa tercapai," pungkas Syafi'ie. (afi)
Redaktur & Reporter : Adek