Diaspora Adalah Aset Bangsa, Harus Diperlakukan Secara Baik

Rabu, 22 Mei 2024 – 19:58 WIB
Sejumlah narasumber dalam diskusi bertema Peran dan Pemberdayaan Diaspora bagi Kebijakan Luar Negeri Indonesia yang digelar Laboratorium Ilmu Politik Universitas Bakrie pada Rabu (22/5/2024). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Staf Ahli Menpora RI urusan Kepemudaan dan Olahraga Hamdan Hamedan merespons munculnya pro dan kontra pemberdayaan diaspora Indonesia di luar negeri.

Menurutnya, keberdaan diaspora luar negeri sangat penting untuk Indonesia.

BACA JUGA: Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi

Hal itu Hamdan sampaikan dalam diskusi bertema Peran dan Pemberdayaan Diaspora bagi Kebijakan Luar Negeri Indonesia yang digelar Laboratorium Ilmu Politik Universitas Bakrie pada Rabu (22/5/2024).

Diskusi dihadiri oleh tiga narasumber yaitu; Muhsin Syihab (Staf Ahli Menlu RI bidang Hubungan AntarLembaga), dan Muhammad Badaruddin (Dosen Ilmu Politik Universitas Bakrie).

BACA JUGA: Gus Addin Galang Diaspora Ansor yang Tersebar di 20 Negara

Kegiatan Diskusi ini dipandu oleh Yeyen Rostiani (Praktisi Media / Dosen Ilmu Politik Universitas Bakrie).

Pada kegiatan tersebut, para narasumber bersepakat tentang pentingnya Diaspora di luar negeri bagi negara.

BACA JUGA: Visa Diaspora

Namun demikian, untuk mengoptimalkan pemberdayaan dan peran Diaspora Indonesia di luar negeri bagi pembangunan di Indonesia masih terdapat tantangan-tantangan yang ditemui.

“Saat ini, terdapat pro dan kontra serta kurangnya literasi mengenai diaspora di Indonesia,” tegas Hamdan saat menjelaskan tantangan mengenai pemberdayaan Diaspora di Indonesia.

Hamdan juga menyebutkan bahwa tantangan lain adalah minimnya hubungan diaspora Indonesia dengan tanah air.

“Hal lain adalah bahwa seharusnya Diaspora harus dilihat sebagai jembatan penghubung bagi bangsa Indonesia dengan arena Internasional,” tegas Muhammad Badaruddin.

Ia menganggap bahwa cara pandang tentang diaspora Indonesia harus pelan-pelan berubah.

Di kesempatan lain, Muhsin Syihab menekankan tentang pentingnya peran diaspora di antara lain memberikan kontribusi remintansi sebesar sekitar Rp 200 triliun sehingga layak disebut sebagai pahlawan devisa.

“Diaspora adalah aset bangsa, mesti diperlakukan secara baik, agar mereka tidak takut untuk pulang dan membangun Indonesia,” tutupnya.

Kegiatan diskusi ini turut dihadiri oleh para mahasiswa/I, dosen, Ilmu Politik Universitas Bakrie yang berlokasi di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler