jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengumpulkan para generasi muda dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk berdiskusi di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta pada Senin (12/2). Melalui diskusi bertema Strategi Tentang Dengar Yang Muda: Pemerintahan Jokowi-JK Di Mata Organisasi Pemuda, Diaz ingin mendengar padangan kalangan muda atas kinerja pemerintahan saat ini.
"Sekarang kami mengundang ormas pemuda untuk berdisuksi lebih serius mengenai keberhasilan presiden," ucap Diaz usai membuka diskusi tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Pastikan Tak Ada Tempat bagi Pelaku Intoleransi
Diskusi itu diikuti ratusan peserta dari sejumlah ormas. Antara lain Komunitas Banteng Muda, Generasi Muda Kosgoro, PIKI DPD DKI Jakarta, Politisi Muda PKPI, GM-FKPPI, KNPI, HAMI, Yayasan Soedirman, hingga HIPMI.
Diaz ingin menghimpun masukan dari para pemuda mengenai kebijakan Presiden Joko Widodo. Antara lain soal pencapaian tol laut, bahan bakar minyak (BBM) satu harga, penuruan harga semen, hingga pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA: 5 Tahun Lagi, Perjalanan Padang-Pekanbaru Cuma 3 jam
Menurutnya, masukan dari pemuda lintas organisasi penting bagi pemerintah. Apalagi, Kabinet Kerja harus bekerja lebih cepat lagi di ujung periode pemerintahan Presiden Jokowi yang berpasangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Karena itu, Diaz juga menyerap kritik dari kalangan muda terhadap kinerja pemerintah. Hal itu diperlukan demi percepatan kinerja.
BACA JUGA: Jokowi Percaya Pers Semakin Diperlukan
“Justru kami ingin dengar kritikan apa saja. Karena pemerintahan ini sudah di ujung dan harus berkerja lebih cepat lagi," ucap Diaz.
Putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu juga mengharapkan diskusi itu memunculkan berbagai masukan bagi pemerintah. Termasuk masukan tentang persoalan apa saja yang harus segera disikapi pemerintah.
"Dalam satu tahun ini kami harus mendengar, mengerti pemasalahan yang ada di kalangan pemuda. Hasil diksusi ini nantinya akan kita rangkum untuk selanjutnya akan dilaporkan kepada presiden. Akan dipertimbangan menjadi sebuah kebijakan," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Pers Kembali Mengingat Kesejarahan Tokoh Adinegoro
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam