jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengunjungi Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) dalam rangka mendukung pencapaian target Presiden Jokowi untuk mengurangi emisi karbon dan pencapaian net-zero emissions.
Diaz menyampaikan harapanya agar IDCTA mendukung pelaku usaha ramah lingkungan sehingga makin banyak yang terdorong untuk berkontribusi juga terhadap pengurangan emisi yang selaras dengan target pemerintah.
BACA JUGA: Kementan: Kolaka Siap jadi Kampung Durian Ramah Lingkungan
“Carbon trading bisa menjadi insentif bagi industri supaya ingin terlibat dan berkontribusi terhadap pengurangan atau penyelamatan emisi karena adanya keuntungan yang berpotensi didapatkan pelaku usaha,” ujar Diaz Hendropriyono di kantor IDCTA, Jakarta, Jumat (7/7).
Diaz berharap bantuan juga dibuka untuk pengusaha kecil skala UMKM, bukan hanya pelaku usaha besar yang bisa mendapatkan keuntungan dari adanya skema perdagangan karbon.
BACA JUGA: RDMP Balikpapan Jadi Kilang Pertamina Modern yang Ramah Lingkungan
Sebab, pelaku usaha skala UMKM dengan inovasi ramah lingkungan memiliki potensi dalam menyelamatkan timbulan emisi karbon.
“Pelaku usaha dengan inovasi ramah lingkungan skala UMKM seharusnya dapat dibantu juga untuk memanfaatkan mekanisme perdagangan karbon ini, misalnya dibantu dalam pengukuran dan penghitungannya,” tegas Diaz.
IDCTA adalah asosiasi yang berdiri sejak 2022 yang beranggotakan sekitar 40 perusahaan. Meskipun berasal dari banyak sektor, sebagian besar anggotanya bergerak di bidang perhutanan.
Chairman IDCTA Riza Suarga pun memberikan masukan kepada Diaz, di antaranya adalah permintaan para pelaku usaha agar bisa turut membantu pemerintah mengakselerasi peluang pencapaian NDC melalui skema perdagangan karbon.
“Demand untuk karbon dari Indonesia dari dunia internasional itu sangat tinggi, dan Indonesia harus bisa mengambil peluang tersebut dari pada diambil oleh negara-negara lain," ujar Riza.
Riza Suarga juga menyampaikan bahwa IDCTA optimis bahwa target Pemerintah mencapai enhanced NDC dapat tercapai dengan sukses pada 2023.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul