Kementan: Kolaka Siap jadi Kampung Durian Ramah Lingkungan

Selasa, 27 Juni 2023 – 13:17 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pembangunan 2.358 kampung hortikultura tersebar secara merata di seluruh Indonesia. Foto: dok Kementan

jpnn.com, KOLAKA - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pembangunan 2.358 kampung hortikultura tersebar secara merata di seluruh Indonesia.

Dalam pembentukan kampung tersebuut, pemerintah memfalisitasi satu paket bantuan terdiri dari benih dan pupuk yang dilengkapi dengan infrastruktur dan moda operasional seperti mobil angkut roda 3 untuk mempermudah pengambilan barang.

BACA JUGA: Lewat Cara Ini, Kementan Yakin Ekspor Mangga Bisa Melejit

Program tersebut masuk dalam kegiatan utama Ditjen Hortikultura pada 2022.

"Kami menugaskan kepada tim monev untuk turun ke lapangan mengawal dan memastikan bahwa kegiatan kampung hortikultura bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, Selasa (27/6).

BACA JUGA: Kementan Inventarisasi Musuh Alami untuk Kelangsungan Ekosistem Pertanian

Prihasto menyebutkan, komoditas hortikultura menjadi salah satu komoditas pertanian favorit untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi luar biasa.

“Pembentukan kampung horti ini, pemerintah memberikan satu paket bantuan diilengkapi dengan infrastruktur dan moda operasional seperti mobil angkut roda 3 untuk mempermudah pengambilan barang,” lanjutnya.

BACA JUGA: Kementan Raih WTP 7 Tahun Berturut-turut, Mentan: Ini Adalah Akumulasi Kerja Keras

Dia menambahkan, pengembangan kampung hortikultura harus dikawal. Perlu dipantau berapa jumlah realisasi tanam, kondisi pertumbuhan tanaman.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra menyampaikan dalam rangka mendukung kampung hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura pada 2023 mengalokasikan beberapa fasilitas pendukung.

“Kami melakukan gerakan pengendalian seluas 6.800 ha, penerapan pengendalian hama terpadu (PPHT) untuk 75 kelompok, fasilitasi dampak perubahan iklim 325 ha dan pengadaan sarana klinik sebanyak 150 Unit,” ungkapnya.

Kabupaten Kolaka sendiri mengembangkan komoditas durian sesuai dengan Konsep Kampung Hortikultura, “One Village One Variety” yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Latambaga dan Kecamatan Pewisoa Jaya.

Kabid Hortikultura Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara, Awaluddin Mundu mengatakan terdapat dua Kecamatan yang menjadi fokus pengembangan kampung hortikultura, yaitu Latambaga dan Pewisoa.

Kedua kampung itu adalah dua kecamatan yang menjalankan kampung hortikultura.

"Kecamatan Latambaga adalah kelompok penerima manfaat fasilitasi bantuan sarana produksi kawasan durian seluas 30 ha pada 2022. Sementara Kecamatan Pewisoa Jaya mengembangkan 60 ha pada 2021,” terang Awaluddin.

Ketua Kelompok Tani Fajar Harapan 1, Hasyim mengatakan bahwa bantuan yang didapatkan terdiri dari satu paket tanam benih durian varietas Otong dengan tinggi tanaman sekitar 50 cm.

“Bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat sudah berupa satu paket lengkap, mulai dari benih hingga pupuk, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman,” ujar petani asal Desa Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga ini.

Sementara Kelompok Tani Matirodeceng yang berlokasi di Desa Pewisoa Jaya, Kecamatan Tanggetada memperoleh 15 sampai 25 pohon (benih) durian.

“Kami kelompok Tani Matirodeceng, mendapatkan 15 sampai 25 benih durian. Tingkat pertumbuhan durian cukup baik. Dari 15 pohon yang ditanam, 10 diantaranya tumbuh dengan baik,” kata Ketua Kelompok Tani Matirodeceng, Najamuddin.

Koordinator Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam, Direktorat Perlindungan Hortikultura, saat meninjau pengembangan tanam berharap agar kelompok tani terus memantau pertumbuhan tanam dengan maksimal.

“Klinik PHT yang ada di Kabupaten Kolaka dapat membantu petani dalam memperbanyak APH (Agensia Pengendali Hayati) di antaranya Trichoderma sp., PGPR serta perbanyakan pestisida nabati,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Ajak Penyuluh Persiapkan Diri Wujudkan Negara Eksportir Pangan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler