Dibangun Tugu Perbatasan Antara RI dan Timor Leste

Kamis, 27 September 2012 – 11:05 WIB
KUPANG-Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) mengalokasikan dana senilai Rp 4 miliar untuk membangun tugu di perbatasan RI-RDTL, tepatnya di Motamasin, Kabupaten Belu. Tugu yang dibangun dengan dana besar itu akan menjadi tugu termegah di wilayah perbatasan RI dengan negara tetangga.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi menandatangani prasasti pembangunan tugu tersebut di Hotel T-More Kupang. Hadir pada kesempatan itu Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Wagub Esthon Foenay dan walikota/bupati se-NTT. "Kita akan membangun tugu yang lebih mewah di Motamasin sehingga dana yang dialokasikan adalah Rp 4 miliar," kata Gamawan.

Keberadaan tugu di perbatasan, kata Gamawan, bertujuan meningkatkan rasa nasionalisme warga di perbatasan khususnya dan rakyat Indonesia umumnya. Itu karena jika dibandingkan dengan tugu di perbatasan negara tetangga masih lebih bagus.

Pada kesempatan itu, Gamawan juga memperlihatkan kepada gubernur, wagub dan walikota/bupati se-MTT kondisi memprihatinkan di wilayah perbatasan RI. Sementara di negara tetangga sudah sangat maju.

Karena itu, alokasi anggaran untuk wilayah perbatasan, jelas Gamawan, akan ditingkatkan. Buktinya sebanyak Rp 825 miliar dana dialokasikan tahun ini oleh 23 kementerian/lembaga untuk pembangunan di wilayah perbatasan RI dengan RDTL.

Pada kesempatan itu Mendagri juga melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan E-KTP di NTT. Dia mengatakan, secara nasional realisasi program E-KTP sudah mencapai lebih dari 80 persen atau sekira 147 juta dari total nasional 172 juta. "Target sampai dengan akhir Oktober sudah 100 persen," ujar mantan Gubernur Sumatera Barat ini.

Untuk NTT, Gamawan mengakui pihaknya terlambat mendistribusikan peralatan untuk perekaman data E-KTP tersebut sehingga berpengaruh terhadap capaian saat ini. Dari 21 kabupaten/kota di NTT, baru Kabupaten Ende yang mencapai 100 persen, bahkan lebih yakni 100,38 persen.

Saat ini NTT baru mencapai 33 persen namun dirinya yakin akan mencapai 100 persen bahkan lebih hingga 31 Oktober nanti. "Masih ada 40 hari untuk kita kejar hingga mencapai target 100 persen, bahkan akan lebih," ujarnya mantap.

Karena itu, pihaknya memberikan dukungan dengan menempatkan personil di kecamatan untuk mendukung pelaksanaan E-KTP tersebut. Kesepakatan lain yang dibangun dalam pertemuan tadi malam di Hotel T-More adalah bupati/walikota mengerahkan semua potensi baik personil PNS hingga aparat di tingkat desa/kelurahan dan RT/RW untuk menyukseskan program tersebut. Selain itu, menyiapkan fasilitas untuk mendukung sukses pelaksanaan E-KTP.

Di hadapan gubernur, wagub dan bupati/walikota, Mendagri Gamawan Fauzi kembali menegaskan dirinya akan mundur dari jabatan Mendagri jika target E-KTP tidak tercapai. "Desember nanti saya mundur dari Mendagri jika target nasional tidak tercapai," jelas Gamawan.

Sesuai rencana, hari ini (27/9) Mendagri Gamawan Fauzi dan rombongan akan ke Kabupaten Kupang untuk meninjau langsung perkembangan pelaksanaan perekaman E-KTP di Kecamatan Kupang Timur. (ito/aln)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua KPU Papua Barat Diteror

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler