LOMBOK - Sebanyak 22 BUMN menggelontorkan dana sebesar Rp509 juta untuk program pengentasan kemiskinan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar BUMN tersebut berlangsung di Desa Puyung, kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, NTB.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang meninjau langsung pelaksanaan program tersebut, menggelar dialog dengan masyarakat penerima program yang dikoordinir Bank Tabungan Negara (BTN) itu.
Dalam dialog tersebut, Dahlan sempat memberikan sambutan di hadapan para pengrajin tahu tempe, serta mahasiswa dari berbagai Fakultas Universitas Mataram. Seperti biasa dengan gaya khasnya, Dahlan hanya memberikan kata sambutan selama dua menit, selanjutnya berdialog secara bebas.
Dalam acara itu, para petani tahu tempe berterima kasih atas perhatian pemerintah melalui BUMN. Dengan program tersebut, mereka menyatakan akan tetap bekerja keras meskipun harga tahu tempe naik. Tak hanya petani tahu tempe, masyarakat yang bekerja sebagai penenun dan peternak sapi juga mengucap syukur karena mendapat bantuan program BUMN ini.
Sementara mahasiswa yang selama ini mendampingi program pengentasan kemiskinan yang didanai oleh BUMN, mengaku dapat merasakan banyak manfaat.
"Terimakasih karena dengan adanya program BUMN, kami dapat mengaplikasikan ilmu dengan terjun langsungg ke masyarakat. Kami juga bisa praktek langsung dan juga bisa belajar langsung dengan masyarakat," papar salah satu mahasiswa.
Dalam program sosial atau PKBL ini, BUMN memberikan bantuan 32 ekor sapi bagi para peternak sapi, serta memberikan bantuan kedelai bagi para pengrajin tahu tempe.
"Juga ada beasiswa untuk siswa SD dan SMP sebesar Rp25 juta. Seluruh total bantuan mencapai Rp 509 juta di desa Puyung kecamatan Jonggat Lomteng, Lombok Tengah," kata Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi pada JPNN, Jumat (15/3). (chi/jpnn)
Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang meninjau langsung pelaksanaan program tersebut, menggelar dialog dengan masyarakat penerima program yang dikoordinir Bank Tabungan Negara (BTN) itu.
Dalam dialog tersebut, Dahlan sempat memberikan sambutan di hadapan para pengrajin tahu tempe, serta mahasiswa dari berbagai Fakultas Universitas Mataram. Seperti biasa dengan gaya khasnya, Dahlan hanya memberikan kata sambutan selama dua menit, selanjutnya berdialog secara bebas.
Dalam acara itu, para petani tahu tempe berterima kasih atas perhatian pemerintah melalui BUMN. Dengan program tersebut, mereka menyatakan akan tetap bekerja keras meskipun harga tahu tempe naik. Tak hanya petani tahu tempe, masyarakat yang bekerja sebagai penenun dan peternak sapi juga mengucap syukur karena mendapat bantuan program BUMN ini.
Sementara mahasiswa yang selama ini mendampingi program pengentasan kemiskinan yang didanai oleh BUMN, mengaku dapat merasakan banyak manfaat.
"Terimakasih karena dengan adanya program BUMN, kami dapat mengaplikasikan ilmu dengan terjun langsungg ke masyarakat. Kami juga bisa praktek langsung dan juga bisa belajar langsung dengan masyarakat," papar salah satu mahasiswa.
Dalam program sosial atau PKBL ini, BUMN memberikan bantuan 32 ekor sapi bagi para peternak sapi, serta memberikan bantuan kedelai bagi para pengrajin tahu tempe.
"Juga ada beasiswa untuk siswa SD dan SMP sebesar Rp25 juta. Seluruh total bantuan mencapai Rp 509 juta di desa Puyung kecamatan Jonggat Lomteng, Lombok Tengah," kata Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi pada JPNN, Jumat (15/3). (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan Harga BBM Masih Dikaji Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi