Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life

Rabu, 13 November 2024 – 20:27 WIB
Kampus virtual. Foto: dok. UIPM

jpnn.com, JAKARTA - Tranformasi pendidikan Universal Institute of Professional Management (UIPM) menghadirkan terobosan baru dalam dunia pendidikan tinggi dengan sistem pembelajaran yang sepenuhnya berbasis online.

Berbeda dengan pendidikan konvensional yang mengandalkan tatap muka di kampus, model pendidikan jarak jauh ini memungkinkan mahasiswa dari seluruh dunia untuk belajar tanpa perlu berpindah lokasi. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas tinggi kepada mahasiswa untuk belajar dari negara masing-masing.

BACA JUGA: Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB

Konsep pendidikan online ini juga menghilangkan kebutuhan akan izin operasional dan infrastruktur fisik seperti kampus. Sementara pendidikan tinggi konvensional biasanya terbatas oleh ruang kelas, jumlah mahasiswa, dan jadwal tetap, model pendidikan UIPM memberikan akses tanpa batas waktu dan lokasi.

Dengan dukungan Learning Management System (LMS) dan perpustakaan virtual, mahasiswa memiliki sumber referensi yang mudah diakses kapan saja.

BACA JUGA: Rantastia Nur Alangan Bawa UIPM Menuju Akreditasi Internasional

Untuk mendukung pengalaman belajar yang lebih interaktif, UIPM mengintegrasikan dunia maya bernama Second Life. Platform ini memungkinkan mahasiswa untuk menciptakan avatar yang dapat berinteraksi dalam lingkungan kampus virtual tiga dimensi.

"Dengan konsep Virtual Campus, mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan dosen dan teman-teman mereka, seolah berada di kampus fisik," ungkap Rantastia Nur Alangan, CEO UIPM Indonesia, dalam keterangannya, Kamis (13/11).

BACA JUGA: UIPM Ungkap Sosok Pemberi Gelar Doktor Raffi Ahmad, Bukan Profesor Palsu

Second Life sendiri menawarkan pengalaman mirip dunia nyata, dengan sistem peraturan dan tata kelola yang diawasi oleh Linden Lab, perusahaan pengembang platform tersebut.

“Aturan di Second Life mencakup berbagai aspek seperti privasi dan kepemilikan konten. Jika terjadi pelanggaran, Linden Lab memiliki wewenang untuk menindaklanjutinya, bahkan sampai pemblokiran akun,” tambah Rantastia.

Dari sisi akreditasi dan legalitas, UIPM diakui oleh berbagai lembaga internasional. UIPM terakreditasi oleh QAHE (Quality Assurance Higher Education) dan tercatat sebagai anggota ECLBS (European Council for Leading Business Schools).

Selain itu, UIPM juga berafiliasi dengan PBB melalui HESI (Higher Education Sustainability Initiative), yang menunjukkan komitmen institusi ini pada tujuan pembangunan berkelanjutan.

UIPM menjadi bagian dari UN ECOSOC, memiliki status konsultatif khusus, dan berkomitmen terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kemudian, UIPM berkolaborasi dengan edX, platform yang didirikan oleh Harvard dan MIT, memperluas akses belajar dengan teknologi modern.

“Dunia maya di Second Life menawarkan kedaulatan layaknya sebuah pemerintahan. Segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ada di dalamnya dan diawasi secara ketat oleh Linden Lab,” pungkas Rantastia.

Transformasi pendidikan di UIPM ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa di berbagai negara untuk menikmati pendidikan yang fleksibel, berkualitas, dan berstandar internasional tanpa batasan geografis. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler