Dituding Jenderal Gadungan, CEO UIPM Tunjukkan Bukti Undangan Resmi PBB

Sabtu, 09 November 2024 – 12:33 WIB
CEO Universal Institute of Professional Management (UIPM) Rantastia Nur Alangan. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - CEO Universal Institute of Professional Management (UIPM) Rantastia Nur Alangan menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai jenderal palsu.

Dia memamerkan bukti berupa ID undangan resmi untuk acara Hari Baret Biru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung pada 31 Mei 2024.

BACA JUGA: Rantastia Nur Alangan Bawa UIPM Menuju Akreditasi Internasional

Rantastia juga menunjukkan video dan foto-foto kegiatan tersebut yang dilaksanakan di Prancis dan di Markas Besar PBB di Jenewa.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 26 negara, termasuk mantan Pasukan Perdamaian, tentara aktif, TNI, dan Polri.

BACA JUGA: UIPM Ungkap Sosok Pemberi Gelar Doktor Raffi Ahmad, Bukan Profesor Palsu

Menurut Rantastia, kehadirannya di acara tersebut membuktikan bahwa dirinya bukanlah jenderal gadungan, mengingat dia diundang untuk bergabung dengan para tentara asli dan pasukan elit dari berbagai negara.

BACA JUGA: Lapor ke Bosnya di Amerika, CEO UIPM Siap Tempuh Jalur Hukum

"Tuduhan negatif yang dilemparkan tidak hanya mencemarkan nama baik saya, tapi juga merupakan upaya sistematis untuk merusak karier dan reputasi internasional yang telah saya bangun," ujar Rantastia, dalam keterangannya, Sabtu (9/11).

Rantastia juga mengomentari sikap netizen yang, menurutnya, kurang menunjukkan rasa hormat dan tenggang rasa. Dia menilai serangan yang diterimanya mencerminkan krisis moral di kalangan masyarakat.

"Serangan yang saya alami menunjukkan budi pekerti bangsa yang semakin terpuruk dan hilangnya nilai-nilai Pancasila," tegasnya.

Dia pun mengungkapkan keprihatinannya akan krisis moral generasi muda Indonesia, yang menurutnya terjadi akibat hilangnya Pendidikan Moral Pancasila pasca Reformasi.

“Bangsa Indonesia di ambang kehancuran karena kehilangan jati diri sebagai bangsa yang bermartabat dan beradab," pungkasnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler