Diboikot Para Pengiklan, Facebook Hadapi Masalah Serius

Sabtu, 27 Juni 2020 – 03:26 WIB
Ilustrasi Facebook. Foto: REUTERS/Johanna Geron

jpnn.com - Facebook menghadapi masalah besar, di mana sejumlah perusahaan raksasa di Amerika Serikat melakukan boikot dengan tidak lagi memasang iklan di layanan jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu.

Alasan mereka memboikot, karena Facebook dinilai tidak cukup bertindak dalam mengatasi ujaran kebencian.

BACA JUGA: Facebook Tingkatkan Sistem Keamanan di Messenger

Operator seluler Verizon Communications Inc baru saja memboikot Facebook dengan alasan tersebut dan berlaku mulai Juli.

"Kami menghentikan iklan kami sampai Facebook bisa membuat solusi yang bisa diterima dan membuat kita nyaman," kata Verizon, dikutip dari Reuters, Jumat.

BACA JUGA: Putri John Kei Blak-blakan Soal Hubungan Ayahnya dengan Nus Kei

Verizon saat ini merupakan perusahaan terbesar yang ikut memboikot Facebook.

Kelompok pembela hak asasi manusia di AS mengadakan kampanye "Stop Hate for Profit", mereka mengajak berbagai perusahaan untuk memprotes Facebook, sebagai jejaring sosial terbesar dunia, karena tidak cukup menangani ujaran kebencian, kekerasan dan misinformasi.

BACA JUGA: Google Bakal Sematkan Fitur Chatting Mirip Facebook Messenger ke Android 11

Merek perlengkapan mendaki gunung The North Face dan Patagonia juga menarik iklan mereka di Facebook.

Patagonia menyatakan mereka menarik iklan di Facebook dan Instagram paling lambat akhir Juli,

Es krim Ben & Jerry's menghentikan seluruh iklan berbayar di Facebook dan Instagram mulai 1 Juli.

Facebook mengatakan mereka sedang berdiskusi dengan kelompok pembela HAM.

"Kami menghormati keputusan para merk dan tetap fokus pada pekerjaan penting menghapus ujaran kebencian dan memberikan informasi penting tentang pemungutan suara," kata wakil direktur bisnis global di Facebook, Carolym Everson.

Perusahaan Procter & Gamble Co, salah satu pengiklan terbesar di Facebook, menyatakan mereka sedang meninjau platform iklan dan menghentikan belanja jika terdapat konten berisi kebencian. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler