jpnn.com - JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (23/1) malam resmi dibuka oleh ketua dewan pembina partai beringin tahun 1993, Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Presiden RI ke-3 itu sengaja hadir dalam forum penyatuan petikaian internal yang sudah berlangsung setahun lebih.
Rapimnas kali ini menjadi penting bagi Partai Golkar, terutama mengambil keputusan jadi tidaknya Musyawarah Nasional Luarbiasa (Munaslub) yang diyakini sebagai cara di luar mekanisme peradilan untuk mengakhiri konflik yang terjadi.
BACA JUGA: Pantun Khusus dari Ical untuk Jokowi
Meski tidak dihadiri Agung Laksono, diutusnya Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan dan Menkumham Yasonna Laoly oleh Presiden Joko Widodo menghadiri Rapimnas tersebut, menjadi sinyal keberadaan partai penguasa orde baru itu masih diakui pemerintah.
Terlebih, Aburizal Bakrie selaku ketum Golkar telah menyatakan sikap akan mendukung penyelenggaraan Munaslub bila itu yang diputuskan oleh Rapimnas. Ical -sapaan Aburizal- bahkan meminta agar Munaslub diputuskan paripurna.
BACA JUGA: Di Depan Prabowo, Ical Tegaskan Golkar Dukung Pemerintah
"Dalam kondisi normal mungkin munaslub tidak diperlukan. Tapi kondisi partai yang kita cintai ini butuh metode penyelesaian di luar metode normal. Itu bisa difasilitasi lewat Munaslub. Memang pahit tapi itulah realita," ujar Ical, dalam pidatonya.
Untuk meyakinkan kadernya, Ical meminta supaya Rapimnas segera mengambil keputusan untuk pelaksanaan Munaslub. Dirinya juga menyatakan siap mematuhi dan mengawal di garda depan pelaksanaan forum tertinggi partainya itu.
BACA JUGA: Pemerintah Tak Ingin Kecolongan dalam Kasus Gafatar
"Saya akan patuh dan loyal pada keputusan tersebut. Saudara-saudara punya hak dan saya akan menjadi orang terdepan untuk mengawal keputusan itu, agar terlaksana dan bersifat paripurna," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Jangan Ulang Skandal Bank Century dan TransJakarta di Kereta Cepat!
Redaktur : Tim Redaksi