jpnn.com - GORONTALO – Bakal calon Gubernur Gorontalo, Hana Hasanah, merasa tidak nyaman karena gerak-geriknya dibuntuti petugas dari Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo.
Calon yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Gerindra dan PKB, itu meminta pihak Badan Kesbangpol untuk kerja profesional dan jangan merugikan pasangan lain.
BACA JUGA: Mas Agus: Kesalahan Orang Tak Perlu Diributkan
Kejadian ini berlangsung saat Hana Hasanah berkunjung ke Boalemo dan Pohuwato. Saat itu, ada sebuah mobil yang terus membuntuti Hana Hasana dan rombongan sesaat akan meninggalkan Boalemo hendak menuju Pohuwato.
Merasa curiga, rombongan Hana Hasanah lantas mencegat mobil tersebut di Mananggu.
BACA JUGA: Saran Pengamat LIPI Ini Penting untuk Pemilih di DKI
Ternyata benar, dalam mobil tersebut terdapat tiga orang dan mengaku sebagai petugas dari Kesbangpol Provinsi Gorontalo.
Pengakuan yang diperoleh, mereka mendapat tugas untuk memonitoring kegiatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur mulai Oktober 2016 hingga Februari 2017.
BACA JUGA: Golkar Pengin Punya Hak Paten, tapi Soal Cara Main Gaple
Mereka juga memperlihatkan surat tugas dengan Nomor 090/KESBANGPOL/715 tahun 2016 tentang monitoring kegiatan politik.
“Kami hanya menjalankan tugas dari atasan bu,” kata salah seorang dari mereka ketika Hana Hasana melontarkan protes.
Hana Hasanah sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh pihak Kesbangpol, dan meminta agar kerja profesional, tidak merugikan pasangan calon lainnya.
Ketiga pegawai Kesbangpol itu yakni Rahmat Marjun, Norman Salilama, dan Syarifudin Thalib.
“Saya baru tahu kalau selama dua hari berkunjung ke Boalemo dan Pohuwato, diikuti ketiga pegawai Kesbangpol tersebut. Tidak masalah jika memang itu tugas, namun caranya saya tidak suka. Seperti memata-matai dengan mengikuti secara diam-diam,” kata Hana Hasanah. (tr-30/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amien Demo Ahok, Mampukah Dongkrak Suara Agus-Sylvi?
Redaktur : Tim Redaksi