jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengingatkan pemilih di DKI Jakarta jangan hanya terjebak pada polemik tentang kontroversi Basuki T Purnama alias Ahok. Sebab, hal yang lebih penting adalah meneliti calon gubernur dan calon gubernur DKI sesuai kriteria yang ideal.
Menurut Siti, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur tak cukup hanya dianggap memenuhi syarat pendaftaran. ”Lebih dari itu harus memenuhi pula kriteria-kriteria penting sebagai calon pemimpin,” katanya melalu pesan elektronik, Minggu (16/10).
BACA JUGA: Golkar Pengin Punya Hak Paten, tapi Soal Cara Main Gaple
Ahli Peneliti Utama (API) LIPI itu memerinci, ada tiga kriteria cagub dan cawagub DKI yang perlu jadi pegangan pemilih. Yang pertama adalah integritas.
“Calon adalah sosok yang tidak menimbulkan kontroversi atau terstigma karena melanggar etika, norma dan hukum,” sebutnya.
BACA JUGA: Amien Demo Ahok, Mampukah Dongkrak Suara Agus-Sylvi?
Kedua, cagub dan cawagub DKI juga harus memiliki kompetensi dan kapasitas sebagai pemimpin. “Tentunya mampu mengeksekusi program-program yang dibutuhkan rakyat sesuai dengan visi dan misinya,” tegasnya.
Sedangkan kriteria ketiga adalah memiliki karakter kepemimpinan yang jelas dan tegas. Profesor riset itu menegaskan, pemilih perlu mencari sosok calon negarawan yang mampu menghadirkan kepastian maupun keterikatan hukum, mendengar dan mengakomodasi aspirasi masyarakat luas.
BACA JUGA: Demi Memerdekakan Marhaen, Kada dari PDIP Harus Berwajah Kerakyatan
“Dan tentunya mau berkorban utk kepentingan negara. Fungsi mengelola atau mengurus dan melayani menjadi kata kunci khususnya bagi pemimpin daerah,” tegasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Testimoni Tokoh Tionghoa Singgung Ahok Saat Deklarasi Dukung Mas Agus
Redaktur : Tim Redaksi