Dicari Capres-Cawapres Pendukung Honorer K2

Rabu, 28 Maret 2018 – 15:42 WIB
Massa Honorer K2 melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (23/2). Mereka menuntut penyelesaian pengangkatan honorer K2. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Posisi honorer kategori dua (K2) dan pegawai kontrak lainnya sangat rentan dipolitisasi.

Dengan jumlah honorer K2 sebanyak 439 ribu, akan potensial untuk menjaring suara dalam Pilpres 2019 mendatang.

BACA JUGA: Anies Baswedan Jangan Mau jadi Cawapres Prabowo

"Kami tahu, suara honorer K2 sangat potensial dalam Pilpres nanti. Jumlah K2 ada 439 ribu belum ditambah anak dan suami/istri serta keluarga. Dan keberadaan kami memang nyata bukan di atas kertas saja," kata Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN, Rabu (28/3).

Tahu bila posisinya cukup menggiurkan, honorer K2 pun tidak mau asal pilih capres maupun cawapres.

BACA JUGA: Adik Prabowo Tegaskan Gerindra Belum Punya Cawapres

Mereka bersepakat memberikan dukungan kepada capres/cawapres yang mau berpihak kepada honorer K2.

"Wajar kalau teman-teman memilih pemimpin yang bisa menghantarkan honorer K2 jadi CPNS. Perjuangan kami sudah lama loh, jadi kami enggak mau kalau salah memilih pemimpin," tegasnya.

BACA JUGA: Pilpres 2019: Momentum Gatot Nurmantyo Sudah Lewat

Di kalangan anggota FHK2I, banyak yang menginginkan Ketum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said sebagai cawapres. Legislator ini dinilai sangat berpihak kepada honorer K2.

Hal itu terbukti saat rapat kerja nasional (Rakernas) ADKASI ke-2, Lukman dengan lantang meminta Presiden Joko Widodo untuk mem-PNS-kan honorer K2.

Selain itu Jokowi juga diminta mendukung percepatan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kami mencari calon pemimpin seperti Ketum ADKASI. Cepat atau lambat honorer K2 diangkat ada di tangan pemimpin negara ini," ujar Ridwan, koordinator wilayah (korwil) FHK2I Bengkulu.

Senada itu Korwil FHK2I Jatim Eko Mardiono yang terkenal vokal ini menegaskan, butuh komitmen kuat pemimpin bangsa dalam menuntaskan masalah honorer K2. Tanpa itu perjuangan apapun yang dilakukan akan terseok-seok.

Dia menyebutkan, revisi UU ASN hanya beberapa pasal saja yang diubah. Namun, prosesnya begitu panjang dan menyita energi.

Padahal hanya lewat revisi UU ASN itu honorer K2 bisa diangkat CPNS.

"Kami tidak tahu apakah kami akan diangkat di era pemerintahan sekarang atau menunggu pemimpin yang baru. Yang pasti kami mencari calon pemimpin pembela masyarakat kecil termasuk honorer K2," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Subianto Batal Capres? Ini Kata Hashim


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler