Dicecar DPR, Dahlan Santai

Sehatkan Merpati, Alihkan Utang Rp 3 T Jadi Saham

Selasa, 09 April 2013 – 05:41 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan kemarin memenuhi panggilan DPR untuk rapat dengar pendapat dengan komisi VI yang menjadi mitra Kementerian BUMN. Dalam rapat tersebut, Dahlan dicecar sekitar 40 pertanyaan, mulai persoalan tenaga alih daya (outsourcing) di BUMN, pelepasan aset, perusahaan pelat merah yang sakit, hingga tingginya suku bunga perbankan. 
 
Kedatangan Dahlan di DPR kemarin memang mendapat perhatian masyarakat. Sebab, Komisi VI dan IX DPR sempat memperlakukan dia seperti buron karena dinilai mangkir dari undangan rapat dengar pendapat. "Padahal, di komisi VI saya tidak pernah mangkir," kata Dahlan di gedung DPR kemarin.
 
Dahlan juga tampak santai saat mendengar cecaran pertanyaan dari sejumlah anggota DPR. Dia bahkan beberapa kali memuji peran Komisi VI DPR yang membantu tugasnya membangkitkan BUMN yang merugi serta memberikan penyertaan modal negara (PNM) untuk mengangkat kinerja BUMN duafa.
 
Dengan bantuan DPR, sebut Dahlan, PT Dirgantara Indonesia (DI), Garuda Indonesia, Boma Bisma, Industri Kapal Nusantara, Nindya Karya, dan Waskita Karya sudah memiliki kinerja positif. "PT DI sudah tidak rugi berkat keputusan komisi VI, kemudian sudah bergairah, sekarang bisa take off lebih baik lagi. Nindya Karya sudah baik. Waskita dulu sulit, tapi sekarang sudah nggak. Terus, Garuda berkat perjuangan komisi VI bisa terbang tinggi," tuturnya.
 
Dalam rapat tersebut, menteri BUMN menilai Merpati hanya bisa dibangkitkan dengan pengalihan utang Rp 3 triliun ke Pertamina menjadi saham. Dengan demikian, Merpati menjadi bankable dan bisa memperoleh dana dari bank publik. "Semua tergantung keputusan DPR," katanya. (bil/c11/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Tak Ada Relokasi karena UMP Tinggi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler