jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta mencecar PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan sejumlah pertanyaan terkait rencana penyelenggaraan Formula E pada Juni nanti.
Dalam rapat komisi ini, terungkap bahwa dana sponsor untuk kebutuhan pembanguann sirkuit belum dipegang oleh Jakpro.
BACA JUGA: Ketua DPRD DKI Pertanyakan Keputusan Anies Memilih Formula E Ketimbang Normalisasi
Mulanya, Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro Gunung Kartiko menjelaskan penyelenggaraan Formula E membutuhkan biaya sebesar Rp 150 miliar.
Sebagian anggaran sudah dipakai untuk membeli alat kebutuhan konstruksi pembangunan trek.
BACA JUGA: Ngotot Menggelar Formula E, Anies Baswedan Beri Penjelasan
"Dana pembangunan trek secara total itu sekitar Rp 150 miliar. Sebagiannya sekitar Rp 70 miliar sudah dipakai membeli perlengkapan trek sejak tahun 2019," ucap Gunung di ruang Komisi B, DPRD DKI, Senin (24/1).
DPRD lalu bertanya soal rencana yang dilakukan Jakpro untuk menutup seluruh kebutuhan biaya penyelenggaraan.
BACA JUGA: Eks Wamenlu Dino Patti Diperiksa KPK Soal Formula E, Wagub DKI: Apa Korelasinya?Â
Gunung pun menjawab dana tersebut akan didapatkan dari pihak sponsor.
Namun, Gunung kemudian mengaku saat ini dana sponsor untuk menutupi kekurangan biaya gelaran Formula E belum masuk.
Menurut dia, belum ada perjanjian sponsorship secara resmi antara penyelenggara dan sponsor.
"Kami akan tutup rencananya dari sponsorship dan partnership. Sponsorship belum secara resmi kita open, tetapi secara verbal secara pendekatan networking yang berminat walaupun belum bisa kita declare (umumkan) di sini, karena belum ada hitam di atas putih," jelasnya.
Mendengar hal ini, Anggota Komisi B Manuara Siahaan menanggapi penjelasan Gunung.
Dia mengaku heran karena ternyata belum ada dana yang masik dari pihak sponsor.
Padahal, dana tersebut dibutuhkan untuk membayar kontrak pengerjaan sirkuit kepada perusahaan pemenang tender.
"Tadi saya bertanya, uangnya sudah masuk belum? Bapak bilang belum. Minggu depan Bapak tetapkan pemenang pelaksanaan konstruksi trek, tapi uangnya belum tersedia,” tanya Manuara.
Gunung lalu menjawab bahwa untuk saat ini, Jakpro memiliki dana talangan sebesar Rp 50 miliar yang bersumber dari dana korporasi mereka.
Dana talangan tersebut yang akan digunakan terlebih dahulu untuk menambah biaya pembuatan sirkuit.
"Jadi, dana korporasi ada secara cash," tutur Gunung.
Manuara pun mengaku bakal memastikan kembali apakah dana talangan tersebut benar-benar ada.
"Jadi, saya pastikan uang sekitar Rp 50 milar untuk bangun trek ada? Available, ya? Besok kita cek uangnya itu," tegas Manuara. (mcr4/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi