Dicekoki Miras, Gadis Sampul Tewas

Kamis, 03 Mei 2012 – 06:54 WIB

BOGOR- Suasana duka masih pekat menyelimuti kediaman pasangan Supriatna (43) dan Suminarti (40) di Jalan Pancasan Atas, RT 01/06, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, kemarin. Keluarga ini baru saja kehilangan anak gadisnya, Maudila Sujayanti (15), dengan cara yang tidak wajar.

Dila-sapaannya- didapati kolaps setelah dicekoki minuman keras sewaktu berkaraoke ria bersama teman barunya, akhir pekan lalu (27/4). Remaja yang sempat menjadi gadis sampul di sebuah majalah nasional ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Salak, Jalan Jendral Sudirman, untuk mendapatkan pertolongan. Nahas, sehari berselang (29/4), nyawa Dila tak terselamatkan.

“Jumat (27/4) itu, sepulang sekolah, Dila telpon saya meminta izin untuk bermain ke rumah temannya. Namun, sampai larut malam, dia tak mengabari lagi. Telepon saya nggak diangkat dan sms juga nggak dibalas,” jelas Suminarti kepada Radar Bogor.

Keesokan harinya (28/4), Suminarti mendapati anak bungsunya ini pulang dengan keadaan sakit. Sebelum membawanya ke rumah sakit, ibu dua anak ini sempat menginterogasi Dila. Sambil meringis kesakitan, Dila menceritakan semua yang dialaminya.

“Dia bercerita bahwa sore itu diajak teman barunya, Deni berkaraoke di kawasan Merdeka. Karena takut jika hanya pergi sendirian, Dila mengajak temannya, Mega,” ulasnya.

Sesampainya di tempat karaoke, Dila disuguhkan dua botol minuman keras impor. Belum lama bercengkerama, Deni rupanya mengajak temannya Shodikin alias Diki alias Capung untuk datang bergabung.

“Sesudah berkumpul, si Deni malah pergi meninggalkan mereka bertiga. Saat itulah Diki menuangkan minuman keras tersebut untuk diminum bersama-sama. Namun karena anak saya tidak biasa minum, dia hanya minta dibelikan softdrink,” lanjut Suminarti.

Setelah dibelikan softdrink, Diki yang merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta ini malah kesetanan mencekoki Dila dan Mega dengan miras. “Mereka menghabiskan dua botol minuman keras. Anak saya langsung muntah-muntah di tempat itu,” kata Suminarti.

Diki kemudian membawa Dila ke sebuah hotel di Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanahsareal. Saat itu, Mega menolak untuk ikut. Dila kemudian temannya yang lain yakni Armi untuk ikut bersamanya. Sesampainya di hotel, korban terus kesakitan. Diki pun panik dan sempat memanggil paranormal untuk menenangkan korban. Setelah itu, Dila diantar pulang ke rumah.

“Saya pun langsung melarikan Dila ke Rumah Sakit Salak. Dokter menyebut Dila keracunan. Akhirnya Minggu (30/4) sekitar pukul 11:00, anak saya meninggal," ungkapnya sedih.

Dengan peristiwa itu, Supriatna dan Suminarti sepakat membawa masalah ini ke Mapolres Bogor Kota. Suminarti juga rela jasad anaknya diautopsi ulang.  “Saya hanya ingin mengetahui dengan pasti kematian anak saya. Kalau perlu makamnya dibongkar untuk diautopsi,” pintanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Kapolresta Bogor Kota, AKP Iman Imanuddin mengatakan, pihaknya akan segera menyelidiki kasus ini. Termasuk memanggil Diki dan Deni yang diduga sengaja mengajak korban untuk bermabuk-mabukan. “Kami sudah menerima laporan dari keluarga korban. Dan saat ini, kami sedang mendalaminya,” singkat Iman. (yus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gemar Sebar Foto Bugil Pacar di FB, Dibekuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler