Dicoret dari Timnas U-19, Yudha Febrian Masuk Pesantren, Sering Melakukan Sunah

Sabtu, 12 Desember 2020 – 08:35 WIB
M Yudha Febrian (tengah) saat dilepas ke pesantren oleh CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman (dua dari kanan). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - M Yudha Febrian, pemain Timnas U-19 yang dicoret karena tindakan indisipliner, mendapatkan pembinaan mental dan rohani di salah satu pesantren di Jawa Barat.

Merasakan suasana pesantren, pemain yang berposisi sebagai fullback itu merasa nyaman.

BACA JUGA: Yudha Febrian Ditendang dari Timnas Indonesia U-19, Bos Barito Putera Bilang Begini

Saat dihubungi, Jumat (11/12), Yudha menilai program yang diberikan oleh timnya, Barito Putera, itu benar-benar mampu membuat dirinya merasa nyaman.

Apalagi, selama di pesantren, dia mendapatkan bimbingan mental dari kiai.

BACA JUGA: Gegara Ini Serdy Ephy-Yudha Febrian Didepak Shin Tae Yong dari Skuad Timnas U-19

"Saya senang, ini waktunya saya memperbaiki diri, mengubah dan tak mengulang kesalahan saya lagi sebelumnya," katanya.

Pemain berusia 18 tahun tersebut merasakan ada rutinitas lain yang selama ini tak pernah dijalaninya, kemudian tiba-tiba harus dilakukan.

Biasanya, selama ini dia hanya menjalankan ibadah salat lima waktu, di pesantren dia mendapatkan hal yang lebih.

"Saya dan beberapa yang lain juga menjalankan yang sunah-sunah. Di sini banyak melakukan yang sunah," tutur pemain asal Cibinong, Kabupaten Bogor tersebut.

Sebagai atlet, Yudha mengaku pengurus pesantren dan klub sudah melakukan komunikasi dengan baik. Karena itu, kebutuhan Yudha benar-benar dipenuhi layaknya standar atlet. Karena itu, pihak pesantren menurut Barito Putera beberapa waktu lalu juga sudah menyiapkan kedatangan Yudha.

"Semuanya dibawa, saya bawa sepatu bola, sepatu, training dan kebutuhan olahraga atau latihan. Saya juga bawa sajadah, sarung dan peci," paparnya.

Selain itu, untuk urusan makanan Yudha menyebut tak ada masalah.

Apalagi kebutuhan nutrisi juga dipenuhi oleh pihak pesantren sesuai dengan permintaan dari manajemen, sehingga asupan pemain muda Barito Putera ini benar-benar terjaga.

Hal tersebut dibenarkan oleh sosok pria yang didapuk untuk mengantarkan dan memonitor perkembangan Yudha kepada pihak pesantren. Untuk urusan nutrisi dan kebutuhan standar ala atlet lainnya, benar-benar diperhatikan.  

"Yudha dibawakan susu dan juga kebutuhan tambahan lainnya selama di dalam pondok pesantren, klub sangat memperhatikan dia," terang pria yang tak mau disebutkan namanya itu.

Untuk menjaga kondisi, Yudha menyebut biasa melakukan latihan sampai dua kali sehari. Jamnya bisa pagi sore dan menunggu kondisi memungkankan untuk melahap latihan yang tak beda jauh dengan latihan yang dijalaninya selama ini.

"Seperti latihan biasa, kalau untuk jam pada pagi dan sorenya, itu fleksibel. Menyesuaikan jadwal dari pondok pesantren," tandasnya.

Sejatinya, nasib Yudha ini lebih baik dibandingkan dengan teman sekamarnya, Serdy Ephy Fano.

Sama-sama indisipliner dan dicoret dari Timnas Indonesia U-19, Sherdy diputus kontraknya oleh Bhayangkara FC. (dkk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler